PG 26

1.7K 84 6
                                    

Kenneth mendengar semuanya. Sedari tadi ia berada tidak jauh dari ruang tamu, hanya saja Jeslyn dan Elene tidak melihatnya. Kenneth bahkan belum berganti pakaian.

Saat Janice tinggal di rumahnya, Kenneth tidak begitu dekat dengan Janice. Dia juga tidak tau jika Janice mengalami penderitaan yang hebat. Ia tidak bisa merasakan jika ia berada di posisi Janice. Sudah keluarga hancur, kehilangan suami, kehilangan anak satu satunya, kehilangan kedua orang tuanya, ya seperti sebatang kara. Untung saja Janice memiliki sahabat yang begitu peduli padanya.

Kenneth berjalan ke kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya, lalu masuk.

.

.

.

Jeslyn menunduk. Kenapa ia bisa tidak tau soal kematian kakek neneknya? Saat pemakamannya pun ia tidak datang. Dan ibunya, kenapa ia bisa tidak ada saat pemakaman ibunya? Ibu yang sudah melahirkannya dengan penuh susah payah.

"Kamu harus kuat ya sayang." ucap Elene lembut

Jeslyn mendongak, menatap wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik.

"Iya tante. Makasih udah kasih tau aku." ucap Jeslyn

Elene tersenyum,
"Sudah seharusnya kamu tau."

"Emm tante, toiletnya dimana ya?" tanya Jeslyn

"Kamu lurus aja dari sini. Terus ada ruang santai, kamu belok kiri, nah udah sampai." ucap Elene

"Ok. Aku ke toilet bentar ya tante."

Jeslyn berjalan sesuai dengan arahan Elene. Akhirnya Jeslyn menemukan kamar mandinya. Ia pun membuka pintu kamar mandi.

"AAAA !!" teriak Jeslyn sambil menutup kedua matanya

Kedua mata Jeslyn tidak sengaja menangkap Kenneth yang sedang berganti pakaian di kamar mandi. Dan yang Jeslyn lihat adalah Kenneth hanya memakai boxer dan telanjang dada.

Kenneth buru buru mengambil bajunya dan hendak memakainya, namun karena buru buru, baju yang akan dipakai malah jatuh ke tempat basah. Alhasil, Kenneth tidak mengenakan baju.

Jeslyn masih di posisi yang sama dengan kedua tangan yang menutupi wajah cantiknya.

"Jeslyn, ada ap--astaga Kenneth! Kamu kenapa gitu hah? Mau pamer badan?" ucap Elene yang buru buru datang karena mendengar Jeslyn berteriak

Kenneth menautkan kedua alisnya,
"Ha? Siapa yang pamer?"

"Terus ngapain ga pake baju gitu. Ga malu diliat Jeslyn?" ucap Elene

"Ma, tadi Jeslyn tiba tiba buka pintu kamar mandi dan kebetulan aku lagi ganti baju. Jadi yang salah siapa?" elak Kenneth

"Lo lah. Kenapa ga ganti baju di kamar coba?" kali ini Jeslyn berucap sambil membuka kedua matanya

"Baju gue ketinggalan disini. Yaudah gue ganti baju disini lah." ucap Kenneth

Jeslyn salfok dengan perut kotak kotak Kenneth. Ah pasti dia sering berolahraga.

"Apa liat liat?" tanya Kenneth sinis

"Geer." cibir Jeslyn lalu masuk ke dalam kamar mandi

Kenneth tersenyum miring sebelum akhirnya pergi ke dapur.

Sebenarnya Kenneth memang sengaja berganti pakaian disitu karena tadi ia tidak sengaja mendengar jika Jeslyn ingin ke kamar mandi. Entah tujuannya apa.

Kenneth pergi ke dapur untuk membuatkan Jeslyn minuman. Ia tau jika Jeslyn menyukai melon, maka ia membuat jus melon. Jarang jarang sekali Kenneth mau susah susah pergi ke dapur untuk membuatkan seorang tamu minuman. Ah tapi ini adalah tamu istimewa.

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang