PG 20

1.9K 87 3
                                    

Bel istirahat berbunyi. Para siswa segera berhamburan pergi ke kantin, biar bisa dapet makanan tanpa desak desakan tentunya.

"Ayo!" ajak Netha

Monela dan Elise sudah berdiri, sedangkan Jeslyn masih duduk manis di kursinya. Ia malas berjalan.

"Lo ga ikut Jes?" tanya Monela

"Enggalah. Kan ada pacarnya tuh." goda Elise sambil melirik Kenneth

"Lis." Jeslyn menatap Elise tajam

"Elise sayang!"

Mark dan dua sahabatnya datang ke kelas Jeslyn. Mark ingin menghampiri Elise tentunya. Dan Devan, mungkin dia pdkt dengan Netha, mungkin.

"Mark, jangan panggil gue gitu!" ucap Elise yang tidak bisa menyembunyikan rasa malunya

"Ya kenapa? Kan sekarang kamu pacar aku." ucap Mark dengan santai

"Aku kamu ahaw!" Devan tiba tiba berseru

Jeslyn mencari cari keberadaan Calvin, namun hasilnya nihil. Biasanya kan Calvin selalu bersama Althan dkk.

Jeslyn berfikir, mungkin sekarang sulit baginya untuk bertemu dengan Calvin. Calvin pasti menjauhinya. Dan Jeslyn bisa menerima hal itu.

"Ayo kantin!" ajak Althan kepada keempat gadis itu

Jeslyn menggeleng singkat,
"Males."

"Males atau pengen berduaan sama Ken?" tanya Mark

"Apaansi lo. Gue emang murni males." nada bicara Jeslyn seperti tidak suka

Mark pun tidak melanjutkan ucapannya.

"Udah sana kalo mau ke kantin." ucap Jeslyn

Mereka pun pergi dari kelas tersebut, meninggalkan Jeslyn dan Kenneth. Peduli setan jika mereka menganggap Jeslyn tidak ingin ke kantin karena mau berduaan dengan Kenneth. Jujur, ia sangat malas, moodnya yang buruk itu menyebabkan dirinya malas bergerak.

Jeslyn menaruh kedua tangannya diatas meja lalu memposisikan kepalanya diatas kedua tangannya itu.

"Laper?" tanya Kenneth yang entah sejak kapan sudah berada di depan Jeslyn

Jeslyn menggeleng.

"Gue tau lo laper. Ayo kantin." ucap Kenneth

"Jangan sok tau deh. Kalo gue laper, udah dari tadi gue ke kantin sama temen temen gue." ucapnya ketus

Kenneth tidak langsung percaya tentunya. Ia akan mencoba hal lain agar Jeslyn mau ke kantin.

"Kalo lo gamau ke kantin, gue cium."

Jeslyn menatap Kenneth tajam,
"Coba aja kalo berani, abis lo sama gue." ancamnya

Kenneth benar benar melakukannya, ia mendekati Jeslyn dan hendak menempelkan bibirnya itu di bibir Jeslyn. Namun sebelum itu terjadi, Jeslyn cepat cepat mendorong bahu Kenneth.

"Lo gila!"

"Jadi gimana?"

"Ok kantin!" ucap Jeslyn lalu berjalan meninggalkan Kenneth

Kenneth tersenyum puas, apalagi saat melihat wajah Jeslyn yang seperti menahan malu tapi juga ada kesan galak dan judesnya. Itu hiburan tersendiri untuk Kenneth.

Kenneth berlari mengejar Jeslyn. Karena memang langkah kaki Kenneth itu panjang, jadi mengejar Jeslyn itu adalah hal mudah.

Kenneth menggandeng Jeslyn. Jeslyn hendak melepasnya, namun Kenneth menolak.

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang