PG 37

1.6K 76 6
                                    

Sudah dua bulan Jeslyn koma. Jonathan memutuskan untuk memindah Jeslyn ke Indonesia karena beberapa alasan.

Beberapa teman sekolah Jeslyn terkejut saat mengetahui Jeslyn koma, terutama Althan. Lelaki tampan itu sangat histeris saat Calvin memberi tau tentang keadaan Jeslyn. Bagaimanapun juga, Althan dan Jeslyn sudah dekat sejak kecil dan Althan juga menganggap Jeslyn adalah adik.

Semua orang mulai tidak optimis jika Jeslyn akan selamat, karena memang 2 bulan adalah waktu yang lama.

"Gue gak siap kehilangan Jeslyn." ucap Netha tiba tiba

Netha,Elise,Monela,Althan,Devan,Mark dan Calvin sedang berada di rumah sakit tempat Jeslyn berada. Mereka sedang menunggu dokter keluar dari ruangan Jeslyn. Hampir setiap hari dokter itu mengatakan jika tidak ada perkembangan apapun dari Jeslyn, bahkan dokter pernah mengatakan jika kondisi Jeslyn benar benar tidak bisa diselamatkan.

"Jeslyn pasti sembuh, jangan sembarangan kalo ngomong Neth." ucap Althan tajam

"Kendaliin emosi lo Al." ucap Monela sambil mengusap usap punggung Althan

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan Jeslyn, dokter tersebut tampak panik. Dengan cepat, sahabat sahabat Jeslyn berlari menghampiri dokter tersebut.

"Dok, bagaimana keadaannya?" tanya Althan

"Keadaannya semakin memburuk. Detak jantungnya melemah. Saya tidak tau apa yang terjadi, tetapi sepertinya ini memang akan ber--"

BUGH

Calvin yang sedari tadi diam, kini beralih meninju dokter tersebut,
"Shit! Gak becus lo! Gunanya apa lo kalo gabisa bikin Jeslyn bangun!" ucap Calvin dengan emosi yang meledak ledak

"Maaf, saya sudah ber--"

"Itu yang namanya usaha!? Kalo Jeslyn belum bangun, berarti usaha lo belum bener, bego!" potong Calvin

"Calvin stop! Lo gabisa nyalahin dokter!" ucap Netha

"Kenapa! Dia emang gak becus!"

"Minggir, gue mau masuk!" ucap Calvin selanjutnya

"Ta--"

"Kenapa! Mau ngelarang gue masuk!? Udah bosen hidup lo!?" Calvin sengaja menabrak bahu dokter tersebut lalu masuk ke dalam ruangan Jeslyn

Sahabat sahabat Jeslyn terkejut tidak percaya. Calvin yang selama ini dikenal sebagai lelaki pecicilan dan doyan berhumor, saat ini bersikap layaknya orang yang kerasukan iblis.

Calvin berjalan mendekati Jeslyn, matanya tiba tiba memanas.

"Bangun Jes..." lirihnya lalu berlutut di dekat Jeslyn

"2 bulan Jes, 2 bulan lo nutup mata lo. Apa lo ga kangen sama gue? Sama keluarga lo? Sama sahabat sahabat lo? Kita semua nunggu lo Jes, kita semua selalu berharap lo bisa bangun."

"Gue kangen sama lo Jes. 2 bulan gue ga liat senyum lo. Kenapa? Kenapa lo betah banget tidur? Apa lo ga pengen--Jes?" Calvin terkejut karena tiba tiba melihat pergerakan dari jari Jeslyn

Calvin segera keluar dari ruangan Jeslyn,
"Panggilin dokter cepetan!" teriaknya

"Kenapa Vin? Ada apa?" tanya Netha

"Panggil aja cepetan, Jeslyn ngegerakin jarinya."

"Yang bener? Oke gue panggil sekarang."

Tak lama kemudian dokter yang tadi memeriksa Jeslyn datang, bersama dua suster. Mereka bertiga pun masuk ke ruangan Jeslyn untuk kembali memeriksa keadaan Jeslyn yang sepertinya membaik.

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang