PG 13

2.2K 113 5
                                    

Pukul 10.00

Jeslyn sampai di apartemennya. Ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Jeslyn mengangkat tangannya, melihat gelang berwarna hitam polos yang kontras dengan kulitnya. Gelang itu adalah pemberian Calvin, ada inisial huruf C.

Flashback on

Di akhir acara, Calvin menarik tangan Jeslyn dan membawanya ke suatu tempat. Tempat seperti taman bermain yang dipenuhi dengan mainan anak anak.

"Lo ngapain narik gue kesini sih!?" omel Jeslyn sambil melepaskan tangannya

"Sorry, gue gaada niat jahat kok. Gue cuma mau ngasih ini." ucap Calvin sambil menunjukkan gelang hitam dengan mainan huruf C

"Apa ini?" tanya Jeslyn

"Ini gelang sayang."

"Gue tau. Maksudnya buat apa?"

"Buat dipakai lah."

"Hm."

"Sini gue pakein." ucap Calvin sambil memakaikan gelang tersebut di pergelangan tangan Jeslyn

"Lo gak perlu ngasih gue ini." ucap Jeslyn

"Kenapa? Lo ngerasa risih? Atau gak suka?"

"Bukan gitu. Gue takut lo kecewa sama gue." ucap Jeslyn

"Apa yang perlu lo takutin? Gue udah tau kok konsekuensinya apa. Jadi gue siap apapun yang akan terjadi kedepannya." ucap Calvin serius

"Ya."

"Lo harus tau, gue bener bener sayang sama lo. Gue akan ngelakuin apapun supaya lo bahagia, sekalipun gue harus ninggalin lo." ucap Calvin

"Maksut lo?"

"Intinya gue sayang dan cinta lo."

"I know." ucap Jeslyn yang entah dorongan dari mana ia memeluk Calvin dengan erat

Calvin juga memeluk Jeslyn dengan erat.

Flashback off

"Kenapa gue pake meluk Calvin segala sih. Malu kan jadinya." ucap Jeslyn

"Kenapa gue bisa bersikap kayak gitu ke Calvin? Padahal dia adalah orang asing buat gue."

Tiba tiba ponsel Jeslyn berbunyi. Ada panggilan masuk dari nomor asing.

"Halo."

"Hallo Jeslyn. Ini gue Yola. Gue mau ngasih tau kalo daddy kecelakaan pesawat."

Deg.

"A-apa?"

"Jeslyn mending lo pulang ke rumah ok."

Jeslyn mematikan ponsel sepihak.

"Dad kecelakaan? Gak gak, itu pasti cuma, tapi gak mungkin. Argh!" ucap Jeslyn panik

Jeslyn mengambil jaketnya, lalu keluar dari apartemen.

Dengan keadaan kalut, Jeslyn mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata rata. Jeslyn tidak peduli jika ia akan kecelakaan atau menabrak seseorang, pikirannya hanya terfokus pada satu orang, yaitu keadaan ayahnya.

Setelah sampai di halaman rumahnya. Jeslyn melepas helm full facenya dan melemparnya ke sembarang arah. Tanpa pikir panjang, Jeslyn mendobrak pintu rumah tanpa memencet bel dahulu.

Darra dan Yola terkejut, ia juga kaget melihat penampilan Jeslyn yang acak acakan.

"Dimana daddy gue!?" teriak Jeslyn

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang