PG 23

1.7K 93 6
                                    

Pukul 07.15

Jeslyn masih stay tidur di tempat tidurnya. Kejadian kemarin benar benar melelahkan untuknya. Bahkan ia baru tidur jam 4 tadi.

Darra dan Yola sudah berusaha membangunkannya, namun usahanya sia sia. Jonathan yang sudah sembuh itu mulai bekerja seperti biasa.

Bahkan tadi juga sempat ada Monela dkk yang membangunkan Jeslyn, namun tetap saja tidak ada reaksi apa apa dari Jeslyn. Akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat sekolah.

Akhirnya Jeslyn pun membuka kedua matanya, ia mengubah posisinya menjadi duduk lalu merentangkan kedua tangannya.

Jeslyn melirik arloji merah yang melingkar di tangannya.

"Hmm gue udah telat." gumamnya

Awalnya Jeslyn ingin tidak berangkat sekolah, namun ia berpikir jika ia tidak berangkat sekolah, ia mau kemana? Rumah? Tidak tidak, dia tidak ingin berlama lama bersama ibu tirinya itu. Keluar? Jeslyn malas keluar sendiri. Dan ia pun memutuskan untuk berangkat sekolah.

Jeslyn berjalan ke kamar mandi. Tak sampai 5 menit, Jeslyn sudah keluar dari kamar mandi. Ia segera berganti seragam.

Setelah selesai semuanya, ia mengambil tas lalu menggendongnya. Jeslyn juga membiarkan rambut pirangnya tergerai indah. Jarang sekali ia menggerai rambutnya.

Jeslyn keluar dari kamarnya, ia menuruni anak tangga. Jeslyn bertemu dengan Darra yang sedang menonton tv di ruang santai.

"Baru berangkat kamu?" tanya Darra

Jeslyn membuang muka ke arah lain,
Ia tidak menghiraukan pertanyaan Darra.

"Jeslyn." panggil Darra

Jeslyn masih tetap tidak menghiraukan Darra, ia terus berjalan sampai ke luar rumah.

Darra hanya bisa diam dan pasrah dengan perilaku Jeslyn. Dia tidak bisa berbuat lebih karena memang posisinya di mata Jeslyn salah, padahal nyatanya tidak.

Jeslyn memakai helm fullfacenya lalu menaiki motor kesayangannya itu. Ia melajukannya sampai keluar dari halaman rumahnya.

Ciiiit

Jeslyn terpaksa ngerem mendadak karena terkejut melihat empat mobil sport hitam yang sudah terparkir rapi di depan gerbang rumahnya.

Ya, mobil yang sama dengan yang kemarin.

"Ngapain kalian disini!?" teriak Jeslyn

Tidak ada sahutan dan tidak ada yang keluar dari mobil juga.

Jeslyn terpaksa turun dari motornya lalu menghampiri mobil mobil tersebut.

"Keluar!"

Para bodyguard itu keluar dari mobil lalu berjalan mendekati Jeslyn. Mereka juga menaruh hormat kepada gadis blasteran itu.

"Bukannya kemarin gue udah bilang buat gak ngikutin gue? Telinga kalian masih berfungsi kan?" tanya Jeslyn dengan sinis

"Maaf nona, tapi ini perintah. Dan jika kami tidak melakukannya, kami akan kehilangan pekerjaan."

"Ya apa urusannya sama gue? Gue sama sekali ga peduli." ucap Jeslyn

"Maaf nona, tapi kami akan tetap menjadi bodyguardmu."

Sialan, Kenneth bener bener sialan

Jeslyn menatap tajam para bodyguard itu. Ia pun kembali ke motornya dan berniat akan protes kepada Kenneth saat sampai di sekolah nanti.

Jeslyn melajukan motornya dengan cepat, diikuti oleh empat mobil sport hitam di belakangnya.

.

.

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang