Baca baik baik yeu,pelan pelan saja~ sad reading! *happy yaaa
Tepat di hari ini, Jeslyn di wisuda. Keluarga dan sahabat Jeslyn pun turut hadir di Italia untuk menyaksikan acara wisuda Jeslyn.
Apalagi sebuah kebanggaan karena Jeslyn merupakan salah satu mahasiswi lulusan terbaik di jurusan kedokteran.
Suara riuh tepuk tangan terdengar saat Jeslyn naik ke atas panggung.
Tak lupa ia tersenyum, dan mulai memberi pidato atas kelulusannya,
"Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua keluarga dan sahabat yang datang. Mereka adalah sumber kekuatan saya, disaat saya benar benar terpuruk atas suatu hal, mereka selalu di samping saya, memberi dukungan kepada saya..."Jeslyn berhenti sejenak, kedua matanya menatap keluarga dan sahabatnya yang juga tengah menatapnya penuh bangga,
"Saya bersyukur bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Dan juga suatu kebanggaan tersendiri bisa membuat kedua orang tua saya tersenyum bahagia karena saya. Saya tau saya banyak salah sama mereka, saya gak bisa balas dengan apapun atas semua kebaikan mereka. Saya sayang mereka, lebih dari diri saya sendiri." Jeslyn merasakan matanya yang mulai memanasKeadaan juga hening, semua orang disana seperti terhipnotis dengan pidato Jeslyn.
"Dan untuk sahabat sahabat saya, terima kasih sudah selalu support saya. Saya sayang kalian. Itu saja dari saya, terima kasih." Jeslyn turun dari panggung dan langsung memeluk keluarganya, juga sahabatnya
"Daddy bangga sama kamu." ucap Jonathan sambil tersenyum lebar
.
.
.
.
Setelah acara wisuda selesai, Jeslyn beserta keluarga dan sahabatnya pulang ke apartemen Jeslyn, untung saja apartemen Jeslyn agak besar, jadi muat untuk banyak orang.
Kedua orang tua Jeslyn, termasuk Yola, kakak tirinya, istirahat di kamar. Beruntung apart mewah ini mempunyai 3 kamar.
Sedangkan sahabat sahabat Jeslyn sedang bersantai di ruang keluarga. Mereka rebahan di sofa sambil menonton tv, tak lupa camilan.
Jeslyn berjalan menghampiri ketiga sahabatnya itu, lalu duduk diantara mereka.
"Cie yang udah lulus, abis ini rencananya lo mau apa Jes?" tanya Elise
"Nikahlah!" sahut Netha cepat
Well, Jeslyn memang sudah mempunyai tunangan. Jadi dia udah mulai bisa buka hati setahun setelah pindah ke Italia, tunangan Jeslyn juga orang Italia, untungnya blasteran Indonesia dan fasih bahasa Indonesia juga, jadi kalo komunikasi ga perlu pake bahasa inggris.
"Bener lo mau nikah Jes?" tanya Monela memastikan
"Maybe..." Jeslyn tampak berpikir
Netha mengubah posisinya menjadi duduk, lalu mulai memasang wajah 'sok' serius,
"Ya menurut gue lebih baik nikah sih. Lagian kalian juga pacaran udah lumayan lama."Elise langsung merubah raut wajahnya,
"Gue gak setuju sama Netha. Lebih baik lo fokus ke karir lo jadi dokter, atau lo bisa buka rumah sakit. Ya gue ngomong gini karena gue tau lo gampang cari modal dan lo juga lulusan terbaik kedokteran, pasti gak diraguin lagi lah.""Ya mendingan nikah aja sih." Netha tetap dalam pendiriannya
"Ya karir dulu dong Neth, ah elo sih otak mesum."
Mendengar itu, Netha langsung membelalakkan kedua matanya,
"Lo ngatain gue mesum!?""Emang bener kan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho girl
Teen FictionAda 2 hal yang paling gue benci di dunia ini,kebohongan dan penghianatan. Dua hal itu telah mengubah hidup gue -valerie aldercy jeslyn- Mampir baca lah,sapa tau suka:v ----------------------------------------- NOTE: Tingg...