PG 30

1.6K 77 2
                                    

Jeslyn perlahan membuka kedua matanya. Ia berada di sebuah kamar mewah yang didominasi warna hitam putih.

Orang yang pertama kali Jeslyn lihat adalah Kenneth. Kenneth yang sedang tertidur di sofa.

Jeslyn terkejut ketika pakaiannya sudah berganti.

"Pelayan yang ganti baju lo." ucap Kenneth tanpa membuka kedua matanya

Jeslyn hanya berdehem sebagai jawaban.

Jeslyn beranjak dari kasur, lalu berjalan ke balkon. Ia menatap langit yang sudah tidak hujan. Hujan sudah berhenti, namun kesedihannya belum berhenti.

Jeslyn melihat bintang bintang di langit, diantara bintang bintang tersebut ada satu bintang yang paling cantik dan terang. Ia teringat sesuatu.

Flashback on

Jeslyn yang masih kecil itu berjalan menghampiri ibunya yang sedang berdiri di balkon kamar.

"Sedang apa mom?" tanya Jeslyn ketika melihat ibunya tersenyum sambil menatap ke atas

Janice menoleh, menatap putri kecilnya,
"Melihat bintang."

Jeslyn kecil tampak bingung,
"Untuk apa? Bukannya setiap hari juga ada bintang?" tanyanya

Janice tersenyum, lalu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Jeslyn,
"Lihat itu, bintang yang paling bersinar dibanding lainnya. Indah bukan?" Janice memperlihatkan bintang yang bersinar paling terang

Jeslyn mengangguk anggukan kepalanya beberapa kali,
"Indah juga."

"Tapi putri kecil yang ada di depan mom jauh lebih indah." ucap Janice sambil menatap Jeslyn

Jeslyn tampak bingung mencerna kata kata Janice, ia pun hanya mengangguk.

"Berjanjilah, kamu akan memaafkan mom." ucap Janice sambil menangkup wajah mungil Jeslyn

"Mom nakal ya?" tanya Jeslyn dengan ekspresi bingungnya

"Mom sangat menyayangimu." ucap Janice lalu membawa Jeslyn kecil ke dalam pelukannya

Flashback off

Tanpa sadar Jeslyn menitikkan air mata ketika mengingat momen masa kecilnya bersama ibunya itu.

"Sekarang aku tau kenapa mom minta maaf padaku. Tidak ada gunanya juga aku marah, semua tidak akan berubah. Mom tidak akan kembali dan keluarga kita juga tidak akan kembali." ucap Jeslyn

"Mom benar, bintangnya sangat indah." ucap Jeslyn sambil menatap ke arah langit

"Apa yang harus kulakukan setelah ini mom? Aku sudah tidak punya siapa siapa lagi. Aku tidak mungkin kembali pada dad. Aku malu pada dad."

"Lo masih punya gue." ucap Kenneth sambil bersandar pada pintu balkon

"Gue ga butuh lo." ucap Jeslyn dingin

"Tapi gue butuh lo."

"Buat ngisi hati gue." ucap Kenneth selanjutnya

Srek

"Jes!" pekik Kenneth sambil membulatkan kedua matanya

"Sekali lagi lo bahas tentang cinta. Gue ga akan segan segan buat mindahin itu pisau ke jantung lo." ucap Jeslyn tanpa menoleh

Kenneth mengangguk kaku. Ia masih terkejut dengan kejadian beberapa detik lalu. Jeslyn tiba tiba mengambil pisau lipat dari sakunya lalu melemparnya ke belakang, untung saja hanya mengenai pintu balkon.

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang