ASEAN || 27. Hadapi

2.2K 312 53
                                    

Sejak diusir dari rumah, sejak saat itu pula Asean benar-benar lepas kontak dengan teman-teman masa kecilnya. Selain karena sikap mereka yang berubah, Sean pun merasa tak harus menghubungi mereka yang bahkan selalu menatap jijik ke arahnya.

Sean diusir bukan tanpa alasan. Ibunya hanya terlalu marah karena ia membangkang untuk kesekian kalinya. Setelah tahu Sean menderita Self Injury, Shinta mencoba peduli meski tak kentara. Namun bagi Sean itu bukan sebuah kepedulian melainkan tekanan lagi.

Shinta menjodohkan Sean dengan putri temannya. Gadis yang berasal dari keluarga kaya raya dan bisa membantunya untuk membangkitkan perusahaan ayah Sean yang telah bangkrut.

Egitha Prameswara adalah teman masa kecil Sean, sekaligus gadis yang dijodohkan dengannya. Mereka berdua dekat, selalu kelihatan menempel satu sama lain. Egitha yang bergantung pada Sean, begitupula Sean yang akan selalu ada untuk Egitha.

"Sean, nanti kalo udah dewasa kamu mau jadi suamiku?"

Sean pikir itu hanya sebuah pertanyaan biasa yang dilontarkan anak berusia 12 tahun. Saat itu ia baru saja masuk SMP, begitupula Egitha. Ia masih ingat betul Egitha kerap kali berkata bahwa gadis itu menyayanginya. Sean pikir ia pun juga begitu. Sama-sama menyangi Egitha, tapi dalam artian berbeda.

Mereka kerap kali disandingkan sebagai pasangan, dan dua anak itu hanya akan tersenyum ketika digoda oleh para orang dewasa di sekitar mereka.

Senyum Egitha memiliki arti bahwa dia senang dikenalkan sebagai calon masa depan Sean. Sejak dari bangku SD, ia selalu memimpikan saat dimana Sean menjadi pangerannya, yang suatu saat akan menjadi suaminya.

Namun, sepertinya senyum Sean memiliki arti berbeda. Ia merasa tak nyaman dan sangat risih ketika digoda. Di matanya, Egitha hanya sosok teman sebaya. Tak lebih. Ia memang menyangi Egitha, sayang dalam artian sebagai saudara. Menyukai gadis itu, karena Egitha menggemaskan dan cantik. Ia tak pernah menatap Egitha sebagai seorang wanita.

Hingga tiba saat dimana satu bulan sebelum kelulusan Sean, Shinta dengan bangga mengatakan bahwa pertunangan Sean dan Egitha akan segera dilaksanakan. Belum juga kering luka yang diderita Sean akibat berantakannya keluarganya, semua malah semakin membuatnya muak. Apa-apaan ini?

Dan pengakuan Egitha di malam itu, di taman belakang rumah, membuatnya mendadak linglung. Merasa keadaan semakin rumit.

"Aku cinta sama kamu sejak dulu, Sean. Aku sudah lama mengharapkan saat-saat ini."

Sean tak kuasa menolak. Tak kuasa berkata tidak. Ia hanya diam, membiarkan Egitha memeluk tubuhnya dengan begitu erat. Kemudian mengecup pipinya kilat. Saat itu, bibirnya kaku hanya untuk sekedar mengatakan sebuah kejujuran bahwa dalam hatinya sama sekali tak ada sedikitpun perasaan cinta terhadap Egitha.

Saat itu, Sean pikir lambat laut ia bisa mencintai Egitha. Ia pikir cinta itu akan tumbuh secara perlahan seiring berjalannya waktu yang mereka habiskan bersama. Namun selama kebersamaan mereka, ia tetap tak merasakan apa-apa. Semua ia jalani secara terpaksa.

Tepat di malam setelah kelulusan Sean, Shinta memaksa Sean untuk segera menikah dengan Egitha. Menjalani kehidupan kuliahnya dengan sosok istri bukan masalah untuk Sean. Tapi, itu berlaku jika ia telah menemukan wanita yang ia cinta. Sedangkan saat itu, hatinya masih belum dapat terbuka untuk Egitha. Ia takut akan menyakiti Egitha ketika nanti di bangku perkuliahan malah bertemu dengan wanita yang dapat membuatnya jatuh cinta.

ASEAN (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang