Part 5

3.3K 245 4
                                    

Setelah selesai mandi terus melakukan ritual kewanitaan ku, aku segera keluar dari dalam kamar ku dan turun untuk ke meja makan. Saat tiba di meja makan kulihat kedua Bibi kurcaci ku sudah menunggu ku sembari duduk di kursi kecil mereka masing-masing. Dan aku segera duduk dikursi besar yang dibuatkan oleh Bibi Geraldine dulu saat hari kedua aku tinggal dirumah mereka. Lalu kami mulai sarapan bersama seperti biasa, hari ini Bibi Lucynda yang memasak dan masakannya selalu enak.

seusai sarapan bersama kami kemudian memulai aktivitas kami seperti biasa yaitu berjualan sayur dan buah-buahan dipasar Immortalia. Hari ini yang kena giliran memetik sayuran dikebun belakang rumah adalah Bibi Geraldine, sedangkan Bibi Lucynda kena giliran membuka toko dipasar. Dan aku bukan lah orang yang bisa santai saja melihat orang lain bekerja apalagi mereka sudah menolongku dan mau menampungku dirumah mereka. Saat hari ketiga aku tinggal dirumah mereka aku bersikeras untuk membantu mereka, walaupun sebenarnya mereka tidak memerlukan bantuanku dan merasa tidak enak karena aku adalah tamu mereka.

Namun aku bersikeras ingin membantu dengan alasan bahwa aku bosan jika tidak melakukan apapun! Walaupun alasan itu benar, tapi yang sesungguhnya adalah aku ingin membantu mereka sebagai balasan dari kebaikan mereka padaku. Lalu mereka mengabulkan permintaan ku tersebut. Dan hari ini aku kena giliran mencari buah berry hutan Immortalia yang lezat dan paling banyak dicari pembeli. Kata Bibi-Bibiku sebelum ada aku tugas mencari berry hutan adalah tugas yang kena giliran membuka toko! Namun tugas itu sudah dibagi sejak kehadiran ku. Lalu sejak itu tugas kami menjadi tiga yaitu memetik sayuran, membuka toko dan mencari berry hutan. Tugas itu kami lakukan secara bergantian dan begitulah kegiatan ku selama dua tahunan ini.

*****

Author's POV

Setelah sarapan bersama kedua bibi kurcaci nya, Evelyn langsung pergi kehutan untuk mencari buah berry hutan Immortalia. ketika memasuki hutan gadis cantik bermata biru terang tersebut melewati jalan setapak yang dipenuhi bunga yang indah. Dan dari dalam bunga tersebut tampak peri bunga atau flower fairy beterbangan menyambut kedatangan Evelyn seperti biasa. Peri bunga adalah makhluk ajaib seperti manusia, namun bedanya tubuh mereka sangat kecil seukuran ibu jari dan memiliki sayap transparan mirip capung. Peri bunga adalah salah satu makhluk ajaib yang ramah dihutan Immortalia.

Saat sudah puas bermain bersama peri bunga, Evelyn kembali melanjutkan perjalanannya memasuki hutan untuk mencari buah berry. Tak berapa lama saat didekat sebuah pohon eukaliptus, Evelyn merasa ada yang melempari nya dengan buah pohon tersebut. Walaupun buah pohon tersebut kecil, namun tetap saja terasa sakit jika dilempari terus menerus. Dari ekor matanya Evelyn dapat melihat siapa yang melempari nya tersebut, ternyata pixie atau makhluk kecil seperti kelelawar bewarna biru gelap dengan sepasang sayap mirip peri bunga. Pixie adalah makhluk jahil dan suka mengerjai orang yang mereka temui.

"Dasar makhluk jahil!" gumam Evelyn saat mengetahui siapa yang melemparinya dengan buah pohon eukaliptus tersebut.

Evelyn kemudian membaca sebuah mantera agar makhluk jahil itu tidak melihatnya dan mengganggu nya lagi! Seperti yang pernah diajarkan oleh bibi Lucynda kepadanya, kalau dia bertemu dengan makhluk jahil tersebut. Setelah membaca mantera tersebut Evelyn merasa dirinya tidak dilempari lagi dan Evelyn segera berlalu pergi. Dan sebelum pergi Evelyn sempat mendengar para pixie menjerit keras dengan nada yang terdengar sangat kesal. Gadis cantik tersebut hanya terkekeh mendengar nya dan berlalu pergi sebelum kekuatan mantera nya memudar, karena kekuatan mantera tersebut hanya bertahan untuk beberapa menit saja.

.

To be continued...

The Half-Blood GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang