Part 24

1.8K 172 7
                                    

Hans's POV

Aku tak tahu kenapa hari ini aku terus memikirkan Evelyn? Aku merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi padanya, atau mungkin ini cuma perasaan ku yang berlebihan saja. Saat aku melewati tokonya, aku melihat Bibi Lucynda ditoko sendirian. Aku kemudian menghampirinya dan bertanya kepada Bibi Evelyn yang bisa dibilang genit itu. Aku bilang seperti itu, karena dia selalu memasang ekspresi seperti itu saat melihatku.

"Bibi Lucynda, hari ini Evelyn kena tugas apa?"

"Evelyn, hari ini kena tugas mencari buah berry hutan," jawab Bibi Lucynda sambil tersenyum lebar. "Tapi saat aku berangkat tadi dia belum bangun."

"Oh, kalau begitu saya mau kerumah saja, karena saya ingin menemui Evelyn."

"Baiklah tampan." ujar Bibi Lucynda sambil menatapku dengan penuh minat.

Aku kemudian menuju kerumah, namun aku tidak menemukan Evelyn. Tapi aku hanya menemukan Bibi Geraldine yang lagi memetik sayuran dikebun belakang rumah.

"Hans?" ujar Bibi Geraldine saat melihat kehadiranku.

"Apa Evelyn sudah berangkat kehutan mencari buah berry?" tanyaku "Sebab saya tidak menemukan Evelyn didalam rumah."

Bibi Geraldine menjawab dengan anggukan, "Iya, sepertinya tadi dia bangun kesiangan dan buru-buru menuju kehutan, tapi meskipun buru-buru tapi dia sempat berpamitan sebentar."

"Baiklah Bi, saya mau kehutan dulu ya? Soalnya saya ingin bertemu dengan Evelyn.

"Iya, silahkan Hans!"

Setelah berpamitan kepada Bibi Geraldine aku segera menuju kehutan, tempat biasanya Evelyn mencari buah berry. Entah mengapa aku merasa tidak tenang? Aku merasa tak karuan hati. Saat tiba didalam hutan tiba-tiba aku mendengar suara mine ku berteriak dengan sangat keras. Aku kemudian berlari secepat kilat menuju arah datangnya suara Evelyn ku. Ternyata benar dugaanku, bahwa sesuatu yang buruk terjadi, dan mungkin inilah jawaban atas perasaan ku yang tak karuan hati.

Ternyata Evelyn jatuh kedalam jurang yang dalam. Aku sempat ingin berteriak, namun tertahan saat aku melihat makhluk bersayap putih besar menangkap tubuh Evelyn. Ternyata makhluk itu adalah seorang angel ketika aku melihat lebih seksama. Aku sangat bersyukur dia datang tepat waktu untuk menolong Evelyn. Mulanya aku ingin mendekati mereka, namun langkahku tertahan saat angel laki-laki itu berkata berkata kepada Evelyn. Walaupun jarak mereka cukup jauh dari tempatku berada, tapi aku bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan dengan kemampuan vampire milikku.

"Aku Sean Gabriel, aku adalah kekasihmu. Kita bahkan sudah bertunangan dan kita pernah hampir akan menikah, tapi sesuatu menghalangi hari bahagia itu."

"Apa itu benar?"

"Iya, apa kau tak ingat?"

Evelyn menggelengkan kepalanya pelan sambil terus memandang kearah angel itu dengan teliti.

Malaikat itu kemudian mengangkat tubuh Evelyn keatas tepi jurang yang kokoh. Lalu melepaskan tubuh Evelyn hingga berdiri ditempat tersebut, dan setelah gadis bermata biru terang itu berterima kasih dia kembali berkata.

"Sepertinya kau hilang ingatan juga seperti saudarimu, tapi aku akan menceritakannya." ujarnya setelah membalas ucapan terima kasih Evelyn. "Sebelum acara pernikahan kita dimulai, tiba-tiba bangsa vampire yang bekerja sama dengan bangsa black witch datang sebagai tamu tak diundang. Mereka kemudian menyerang dan mengacaukan acara kita yang diadakan di pack orang tuamu. Lalu kita semua menghadapi mereka, gaunmu dan juga gaun yang dipakai oleh saudarimu bersimbah darah saat menghadapi para pengacau yang cukup banyak tersebut. Kita hampir mengalahkan mereka, tapi disaat terakhir seorang black witch sempat menyihir kau dan saudarimu dengan mantera jahat. Hingga membuatmu dan saudari kembarmu menghilang entah kemana?" Dia terus bercerita sampai Evelyn menghentikannya.

"Berhenti sebentar! Kau bilang aku memiliki saudari kembar?"

"Iya, namanya Elena. Dia lahir lima detik lebih dulu darimu."

Evelyn menghela napasnya. Ekspresi Evelyn untuk sesaat seperti memikirkan sesuatu. Lalu tanpa sengaja dia melihat kearah jam tangannya, dan kemudian berkata. "Maaf, aku harus pergi sekarang!"

"Kenapa, Evelyn?"

"Aku harus mengantar buah-buah ini dan menjaga toko bersama Bibi-Bibi kurcaciku." ujar Evelyn sembari mengambil keranjang buah yang dipenuhi berry hutan.

"Baiklah, tapi kita masih bisa bertemukan?"

"Tentu, karena masih banyak hal yang ingin kutanyakan padamu."

Saat Evelyn hendak melangkah pergi, dia menghentikan langkahnya. "Tunggu! Kau tinggal dimana selama ini?"

"Dirumah dua kurcaci bersaudari yang tak jauh dari sini." jawab Evelyn sambil melangkah pergi.

"Baiklah, itu hal yang mudah." ujar angel itu sembari memandang kepergian Evelyn dengan tampak senang luar biasa.

Tanpa mereka berdua sadari, aku dari tadi memperhatikan mereka dari kejauhan. Entah kenapa dadaku terasa sesak? Aku tidak suka melihat kedekatan mereka dan aku juga tidak suka dengan semua perkataan yang diucapkan oleh angel itu! Apakah ini yang dinamakan dengan rasa cemburu? Bisik ku dalam hati.

.

To be continued...

Maaf ya teman-teman ku yang baik kalau update-nya sedikit lama!!!

Atas perhatian dan pengertian dari teman-teman semua! Aku ucapkan terima kasih banyak!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya! Tingal tekan bintang dipojok bagian kiri paling bawah!!!

The Half-Blood GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang