Part 15

2.3K 202 6
                                    

Author's POV

Dibawah langit yang cerah. Seorang pemuda malaikat yang sangat tampan sedang terbang diatas danau bersama seorang gadis cantik dipelukkannya. Sesekali dia sedikit menyentuhkan kakinya keair danau hingga membuat percikan dikiri dan kanannya. Lalu dia mengepakkan sayap putihnya yang besar keatas menjauhi danau. Lalu dia terbang kearah padang bunga lily hujan merah muda atau zephyranthes rosea yang tumbuh liar tak jauh dari danau.

Dia kemudian menyentikkan jarinya dan sebuah mahkota dari bunga secara ajaib terbentuk. Mahkota dari bunga tersebut terbang dan bertengger diatas kepala gadis yang ada dipelukkannya. Lalu dia terbang lebih tinggi di atas pepohonan hutan, tepat saat gadis yang ada dipelukkannya berterima kasih atas mahkota yang dibuatnya. Pemuda malaikat itu menjawab dengan anggukan sambil tersenyum diwajah tampannya, yang bisa membuat hati perempuan mana pun akan meleleh.

Pemuda malaikat itu terus terbang sambil menggepakkan sayap besarnya, hingga dia melihat sebuah pohon paling besar dan tinggi dihadapannya. Dia kemudian mendarat dipohon tersebut dan meminta gadis yang ada dipelukkannya agar duduk didahan tertinggi pohon itu. Lalu angel laki-laki itu duduk disamping gadis yang sudah duduk didahan pohon tertinggi itu.

Gadis itu bukannya merasa takut, tapi dia tampak sangat senang karena bisa melihat seluruh hutan. Sebab sekarang dia berada diatas pohon tertinggi dihutan dan duduk diatas dahan yang bisa dikatakan dekat puncak pohon tersebut. Gadis cantik bermata biru terang itu tampak sangat menikmati pemandangan yang sangat luar biasa dihadapannya, sambil berpegangan pada sebuah dahan yang ada didekatnya.

"Ini pemandangan terindah yang pernah ku lihat." ungkap gadis bermata biru terang itu yang membiarkan angin menerbangkan anak-anak rambutnya kebelakang. Hingga membuat kecantikan wajahnya terlihat jelas tanpa tertutupi oleh rambut panjangnya.

"Iya, memang sangat indah," ujar pemuda malaikat itu sambil memandang kearah gadis yang ada disampingnya. Tanpa gadis itu ketahui bahwa pemuda malaikat yang sudah menyimpan sayap besarnya itu memperhatikan dirinya. "Memangnya kau tidak merasa takut?"

Gadis itu menoleh tiba-tiba kearah pemuda malaikat itu yang jadi serba salah. "Tidak, kan ada kamu disampingku!"

Pemuda malaikat itu tersenyum malu dan mengalihkan pandangannya kedepan. "Ah kamu bisa saja."

"Serius," ujar gadis itu yang terus memandang kearah malaikat tampan itu. "Aku percaya kepadamu, bahwa kau akan melindungiku dan menangkapku jika aku jatuh! Seperti pertama kali kau menolongku dulu saat aku terjatuh dari atas pohon. Walaupun kau kemudian melepaskan ku saat ada burung flamingo tapi kau kemudian berhasil menangkap tubuhku lagi."

pemuda malaikat itu terkekeh. "Kau ternyata masih ingat kejadian waktu kau kecil dulu?"

"Tentu saja, itu adalah kenangan yang tidak bisa aku lupakan!"

Pemuda malaikat itu kemudian menoleh kearah gadis yang terus saja memandangnya. "Pasti karena kau ditolong oleh malaikat tampan sepertiku kan?"

Gadis itu memutar bola matanya sambil menahan tawanya. "Iya, itu salah satunya."

Lalu gadis cantik itu tertawa lepas karena dia tak bisa menahannya lagi, melihat itu pemuda malaikat itu juga ikut tertawa bersamanya.

"Evelyn," ujar pemuda malaikat itu menyebut nama gadis yang ada disampingnya saat mereka berhenti tertawa.

"Apa?" balas gadis bermata biru terang itu.

"A-aku ingin me-mengatakan se-suatu." ucap pemuda malaikat itu dengan tergagap dan sedikit malu untuk memandang wajah gadis dihadapannya.

"Apa? Katakan saja!"

"A-aku..."

"Aku apa?" ujar Evelyn yang merasa penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh pemuda malaikat itu. "Kenapa kau jadi aneh seperti ini? Kalau mau bicara katakan saja! Jangan bicara sepotong-sepotong tidak jelas seperti ini! Bukankah kita sudah berteman cukup lama, jadi kau tidak harus minta izin segala untuk bicara."

"Aku menyukaimu lebih dari sekedar teman." ucap pemuda malaikat itu dengan cepat dan sukses membuat Evelyn terdiam. "Ma-maksudku a-aku mencintaimu, Evelyn."

Mulut Evelyn terbuka lebar tanpa dia sadari saat mendengar perkataan angel tampan itu barusan.

"Aku minta maaf jika apa yang aku katakan ini mengganggumu! Aku sudah lama ingin mengatakannya, tapi aku takut untuk mengungkapkannya. Sekarang aku merasa lega karena sudah mengatakan isi hatiku yang setiap hari semakin besar memenuhi dadaku."

Evelyn menutup mulutnya yang baru dia sadari terbuka lebar dengan telapak tangannya.

Melihat ekspresi Evelyn yang hanya diam tanpa suara membuat pemuda malaikat itu tertunduk malu, "Kau boleh memarahiku atau menamparku jika kau merasa tidak suka dengan perkataanku barusan. Tapi satu hal yang aku pinta jangan pernah membenciku ya!"

"Dasar bodoh!" ucap Evelyn sambil memicingkan matanya.

"Iya, aku tahu! Mungkin aku malaikat terbodoh yang pernah kau kenal."

"Iya itu benar, kau memang malaikat terbodoh."

.

To be continued...

Aku harap kalian masih setia ya teman-teman untuk menunggu cerita selanjutnya dariku!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya! Tinggal tekan bintang dipojok bagian kiri paling bawah!!!

Tak akan lelah aku ucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah memberi dukungan suaranya atau komentarnya ya!!!

The Half-Blood GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang