Part 25

1.9K 160 10
                                    

Evelyn's POV

Malam harinya. Aku tak bisa tidur, tapi lebih tepatnya tak mengantuk sama sekali. Pikiranku campur aduk rasanya, sebab besok adalah hari untukku memberikan jawaban atas semua pertanyaan Hans waktu di kutub dulu. Disatu sisi aku memang mulai menyukainya, walaupun sebenarnya dia dari bangsa vampire. Lalu disatu sisi lainnya, aku memikirkan pemuda dari bangsa angel yang aku temui tadi pagi. Aku merasa bingung sekarang, atas semua hal yang terjadi akhir-akhir ini. Aku jadi teringat dengan kata-kata angel itu.

"Aku Sean Gabriel, aku adalah kekasihmu. Kita bahkan sudah bertunangan dan kita pernah hampir akan menikah, tapi sesuatu menghalangi hari bahagia itu."

"Apa benar yang dia katakan itu?" gumamku sambil memandang langit malam yang bertabur bintang. "Tapi aku bisa merasakan kejujuran disetiap kata-katanya. Apa mungkin ini adalah alasan kenapa aku begitu suka melihat langit? Dan mungkin dia adalah orang yang dimaksud oleh peramal itu?" lanjutku pada diriku sendiri.

Andaikan aku bisa bicara dengan Miss White, aku pasti tidak akan merasa seperti orang paling bodoh sekarang. Aku seperti orang gila yang bicara sendiri dan berpikir sendiri seperti saat ini. Jika ada Miss White, dia pasti bisa memberikan saran atau jalan keluar dari masalah yang aku hadapi sekarang. Oh Moon Goddes apa yang terjadi denganku? Dan apa yang terjadi juga dengan Miss White, serigala yang ada didalam tubuhku? Kenapa aku tidak bisa berkomunikasi lagi dengannya?

Gila!!!

Mungkin itu adalah satu kata yang cocok untuk ku sekarang. Aku bisa benar-benar gila jika seperi ini terus. Tapi aku yakin semua masalah bisa diselesaikan! Aku harus menghadapinya dan aku percaya akan ada jalan untuk semua ini. Bisikku dalam hati mencoba menguatkan diriku sendiri. Lalu tanpa sengaja aku melihat jam weker yang berada diatas lemari kecil disamping tempat tidurku. Alangkah terkejutnya aku saat melihat jarum jam pendeknya sudah menunjukkan jam empat pagi.

Aku bergegas ketempat tidurku untuk tidur sejenak agar bisa menghadapi semua ini. Aku mencoba memejamkan mataku untuk tidur, namun semua pikiran di kepalaku seakan menghalangi ku. Tapi aku melawannya untuk tidur dan beberapa menit kemudian untungnya aku bisa tertidur dan tak sadarkan diri.

Tak berapa lama aku mendengar suara pintuku diketuk-ketuk hingga aku terbangun dari tidurku. Aku kemudian melihat jam sudah menunjukkan jam enam pagi, berarti aku tidur cuma dua jam saja? Pantas aku masih merasa mengantuk dan kepalaku terasa sangat berat. Aku kemudian membuka pintu kamarku dan ku lihat Bibi Lucynda berdiri didepan kamarku.

"Bibi Lucynda?"

"Cepat mandi dan dandan yang cantik! Sebab dibawah ada dua pemuda yang sangat tampan menunggumu."

Belum sempat aku berkata apa-apa, Bibi Lucynda buru-buru pergi meninggalkan ku dengan penuh tanda tanya.

Aku kemudian munutup pintu kamarku dan segera melakukan apa yang dipinta Bibi ku barusan. Setelah selesai aku lalu keluar kamarku dengan kepala yang masih terasa berat karena kurang tidur. Aku sempat bertanya-tanya siapa dua pemuda yang mencariku? Saat aku hendak menuruni anak tangga, tiba-tiba kepalaku pusing dan kaki terpeleset hingga tubuhku terjatuh. Tubuhku terguling menuruni anak tangga dan beberapa kali kepalaku terbentur anak tangga dan dinding. Aku sempat mendengar Bibi Lucynda menjerit dengan keras sambil memanggil namaku, lalu disusul oleh beberapa suara yang tak bisa kupastikan siapa. Hingga akhirnya kegelapan menyelimutiku.

.

To be continued...

The Half-Blood GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang