Part 9

2.7K 221 3
                                    

Author's POV

Pagi ini saat Evelyn terbangun, ternyata dia bangun kesiangan. Kedua Bibi kurcacinya sudah pergi untuk melakukan tugas mereka masing-masing hari ini. Bibi Lucynda hari ini kena giliran memetik sayuran di kebun, sedang kan Bibi Geraldine kena giliran mencari buah berry hutan, dan Evelyn kena giliran membuka toko dipasar.

Setelah sarapan dia berpamitan dengan Bibi Lucynda yang sedang memetik sayuran dikebun belakang rumah. Kemudian dia buru-buru menuju pasar, untuk membuka toko dipasar Immortalia. Evelyn kesiangan karena dia kelelahan mencari gadis bermata hijau beberapa hari ini. Seorang gadis yang dia yakini mengetahui keberadaan keluarganya yang sebenarnya. Sehingga waktu istirahatnya digunakan untuk mencari gadis bermata hijau tersebut. Namun Evelyn yang dibantu teman baiknya yang bernama Amber, tidak juga menemukan gadis itu.

Brukkk

Tanpa sengaja Evelyn yang berlari terburu-buru menabrak seorang gadis didepannya. Gadis yang ditabraknya tersebut hampir terjatuh ketanah, namun dengan sigap seorang laki-laki yang berada didekatnya langsung menangkap tubuh langsing gadis tersebut.

"Terima kasih, kak!" ucap gadis tersebut pada laki-laki yang menangkap tubuhnya.

"Iya, apa kau baik-baik saja?" balas laki-laki yang dimaksud gadis tersebut sambil membantu gadis itu untuk berdiri kembali.

Gadis itu menganggukkan kepalanya sebagai tanda jawaban.

"Maaf, aku tidak melihatmu!" ungkap Evelyn sungguh-sungguh sembari menundukkan sedikit kepalanya tanpa melihat wajah orang yang ditabraknya.

"Hei, kau buta apa? Memangnya aku sekecil kerikil jadi kau tidak melihatku?" ujar gadis yang ditabrak Evelyn dengan meninggikan nada suaranya.

Mendengar perkataan gadis itu Evelyn langsung mengangkat kepalanya sembari berkata, "Aku kan sudah minta ma..." kata-kata Evelyn terhenti saat melihat wajah gadis yang ditabraknya dan laki-laki yang ada didekat gadis tersebut.

"Kau???" ujar Evelyn dan gadis itu secara bersamaan tanpa mereka sadari.

Evelyn menghela napas sebelum berkata, "Kau lagi?" ujar Evelyn kepada gadis itu, lalu beralih kepada laki-laki yang ada didekat gadis itu sambil melanjutkan perkataannya, "...dan kau juga? Apa Immortalia terlalu sempit hingga aku harus terus bertemu dengan orang-orang seperti kalian?!?"

"Hei, gadis anjing! Kau pikir aku senang bertemu dengan mu?" ujar gadis yang memiliki kulit sangat putih sama dengan laki-laki yang berada didekatnya.

"Jaga mulut kotormu itu parasit! Aku bisa merobek mulutmu itu dalam sekejap, ingat serigala bukan anjing!" seru Evelyn yang juga meninggikan nada suaranya sambil menunjuk wajah gadis itu, "Dan aku juga sudah minta maafkan, jadi tidak harus masalah kecil seperti ini diperpanjang! Membuang waktu ku saja!" lanjut Evelyn sambil berbalik dan berlalu pergi dengan mengibaskan rambut panjangnya.

"Dasar gadis anjing sialan!" maki gadis itu dan bersiap hendak mengejar perginya Evelyn untuk menyerangnya. Namun laki-laki yang berada didekatnya langsung memegang tangannya dan menenangkannya.

"Sudah-sudah, Kate! Apa kau tidak malu banyak yang memperhatikan kita?" ujar laki-laki itu memberitahu sembari menunjuk kearah orang-orang yang sedang memperhatikan mereka. Beberapa orang pengunjung pasar dan para pedagang yang menghentikan kegiatan mereka saat ada keributan Barusan.

Gadis yang disebut Kate oleh lelaki itu mencoba meredam emosinya saat dia sadar sedang berada dipasar Immortalia dan kini sedang jadi pusat perhatian orang-orang. Gadis itu menghela napasnya untuk mengendalikan dirinya dan setelah orang-orang yang memperhatikan mereka kembali melanjutkan kegiatan mereka dia berkata, "Tunggu," ujarnya seperti teringat sesuatu. "Tadi gadis sialan itu menunjuk kearah kau juga kan kak? Apa kakak mengenalnya?" lanjut gadis itu.

"Dia gadis yang pernah aku ceritakan! Bahwa aku sudah menemukan belahan jiwa yang aku cari selama ini"

"APA???" pekik gadis itu kaget, "Kenapa harus dia? Dia itu gila, menyebalkan dan dia itu seorang werewolf yang berbeda dengan bangsa kita!" kata gadis yang bernama Kate tersebut sambil menunjuk kearah perginya Evelyn yang kini sudah tidak terlihat lagi. "Dan aku tidak menyukainya!"

"Terus kenapa? Memangnya kau mau mendengarkan ku? Saat aku bilang, aku tidak menyukai pemuda vampire yang kau bilang sangat tampan itu dan terkenal dengan julukkan gunung es tersebut!" ungkap laki-laki yang dipanggil kakak tersebut sambil mendelik sesaat kearah Kate, lalu kembali memandang kedepan.

Kate terdiam tanpa bisa berkata apa-apa sambil menundukkan kepalanya karena malu.

"Aku tidak perduli, kau menyukainya atau tidak! Bukankah ini hidupku? Aku yang merasakan dan menjalaninya bukan kau!" lanjut laki-laki tersebut sembari melangkah kedepan meninggalkan gadis yang merupakan adiknya tersebut.

Kate makin terdiam dengan wajah merah padam, sebab kakaknya lagi-lagi mengulang perkataan yang pernah diucapkannya dulu. Perkataan yang diucapkannya untuk membela dirinya dan melindungi dirinya, kini perkataan itu malah balik menyerang dirinya.

.

To be continued...

Maaf  ya teman-teman kalau update-nya sedikit lama! Sebab Aku ada sedikit kesibukan.

Atas perhatian dan pengertiannya Aku ucapkan! Terima kasih ya teman-teman!!!

Jangan lupa kasih dukungan suaranya ya! Tinggal tekan bintang dipojok bagian kiri paling bawah!!!

The Half-Blood GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang