13. Satu nyawa.
Loading ...
Start !
***
Langkah Laura mendadak berhenti, padahal saat itu dia belum tiba dikelas. Vento yang kebingungan juga ikut berhenti dan berdiri disamping Laura. "Lo kenapa berhenti? Takut gue ilang?" Vento menyengir lebar.
Laura menggeleng pelan, sambil menatap sesuatu. "Kok gue merinding ya?" lalu gadis itu mengusap belakang leher'nya.
"Merinding? Gue biasa aja."
"Ga tau, merinding aja. Dibelakang leher itu tanda'nya berarti ada mahkluk halus dideket sini, kan?"
"Apaan sih? Bukti'nya gue biasa aja. Ga ngerasa apapun, kalo beneran ada mahkluk halus, kenapa cuma lo yang merinding? Ngaco lu ah!"
"Iya sih ..." Laura terkikik pelan. "Perasaan gue aja kali. Yuk kekelas, daripada disini mulu, ntar malah ketempelan."
Ketempelan? Dasar'nya, Laura memang sudah ketempelan.
***
Sosok Vasilla melayang pergi, menemui Yaka yang mengekori Vasilla kemanapun dengan alasan khawatir. "Lo ngapain ngikutin gue terus?"
"Ga boleh ya? Kan kita kemana-mana emang selalu barengan, Silla ..."
Vasilla mendesah lelah. "Gue mau ngikutin Laura. Kalau ada lo, gue ga nyaman, Yaka ..."
"Kata'nya lo mau minjem badan dia? Kenapa ga datengin langsung, lalu minta tolong?"
"Dia pasti takut, Yaka. Pikir pake otak ..." Vasilla menggeleng jenuh. "Tapi kenapa dia mulai bisa ngerasain keberadaan gue? Apa gue terlalu deket sama dia?"
"Vasilla, lo nempelin dia udah berapa hari? udah lebih dari 24 jam kan? Semasa lo hidup, lo bisa ngeliat mahkluk halus kan? Otomatis, kemampuan lo semasa lo masih hidup itu bakalan tersalur ke Laura yang lo tempelin itu. Kecuali, lo pergi dan ninggalin tubuh'nya."
Vasilla terdiam, lalu mendongak dan menatap Yaka. "Dia baru bisa merinding karena ngerasain gue. Apa nanti, dia juga bakalan bisa ngeliat gue?"
Yaka bergidik tak tau. "Mana gue tau. Mungkin aja sih ... Tapi ga sempurna, ga sesempurna kemampuan lo. Karena dia itu cuma duplikat dari lo, semacam gitu sih ..."
"Ga, gue ga akan ninggalin Laura, sebelum gue bisa bicara sama kak Gatha dan Vento ... Ini semua, demi mereka berdua." Vasilla tersenyum manis. "Lo tau? Gue kangen meluk tubuh hangat'nya kak Gatha ...Orang yang selalu ada disisi gue, bahkan disaat gue terpuruk dan ga punya siapapun ..."
"Vento?"
Vasilla melirik sekilas kearah Yaka. "Vento? Dia itu orang pertama dan terakhir yang pernah ada dihati gue, walau ga menetap sih ..." Vasilla terkekeh pelan. "Andai orang yang udah meninggal bisa hidup lagi, gimana ya?" tanya Vasilla, ngelantur.
"Ga ada yang ga bisa dilakuin didunia ini, Silla. Asalkan lo punya niat, pasti bisa ..."
"Gue cuma mau hidup lagi, balik lagi. Ada cara'nya? Yaka, reinkarnasi itu bohongan, ga ada yang nama'nya Reinkarnasi."
Yaka menggeleng pelan. "Bukan reinkarnasi. Tapi kalau lo mau balik hidup lagi, harus ada 1 nyawa yang lo korbanin ... Tapi emang, ga segampang itu ..."
"Satu nyawa ... ?"
"Pemilik tubuh yang bakal lo tempatin selama lo balik hidup kedunia manusia ..."
***
Loading ...
Finish !
Vote + Coment !

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Sixth Sense 2
Horror#3 in Horor [COMPLETED] Kelanjutan dari Sixth Sense sebelumnya. Yang belum baca season 1 nya, bisa dibaca dulu jika berkenan:) Kemunculan seorang gadis manis yang memiliki wajah mirip sekali dengan mendiang Vasilla, namun sifat'nya berbeda 180 dera...