[Completed]
[ Walaupun cerita sudah tamat, jangan lupa vote sama komen kalian, hargai apa yang kalian baca]
[Cerita ini dipersingkat karena suatu alasan. Sewaktu-waktu akan author publish full ver yang lebih panjang dan menegangkan.]
Not all psychop...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎗🎗🎗🎗🎗
Death Of Hwang Lecturer?
Who Killed Him?
Who Killed Hwang Lecture?
🎗🎗🎗🎗🎗
*Pembunuhan marak terjadi, pemerintah Korea ambil tindakan*
Lagi dan lagi pembunuhan oleh orang tak dikenal di kalangan remaja kembali terjadi. Kali ini datang dari seorang mahasiswi psikologi semester 1 International Seoul University, Pretty Lee, ditemukan tak bernyawa di apartemennya selasa pagi (18/19/2018) dengan luka di sekujur tubuhnya.
Pecahan kaca berserakan di lantai, kursi kayu yang patah, dan beberapa kerusakan di apartemen perempuan itu menjadi bukti keganasan pelaku yang masih belum diketahui keberadaannya itu. Selain itu, dari hasil penyelidikan dapat disimpulkan jika Pretty sempat diperkosa oleh sang pelaku.
Dikutip dari pernyataan polisi, pelaku pada kasus pembunuhan yang sering terjadi akhir-akhir ini adalah orang yang sama. Membuat masyarakat resah dan menuntut agar pihak kepolisian Korea cepat menangkap pelakunya.
Hingga akhirnya pemerintah bersama kepolisian Korea mengeluarkan pernyataan jika mereka akan memperketat keamanan apalagi di daerah sentral seperti Seoul. Ditambah dengan penelitian di beberapa universitas di Korea mengenai pembunuhan yang rata rata korbannya adalah remaja putri itu. Tapi dicurigai jika pembunuh mengidap penyakit kejiwaan alias psikopat melihat dari luka luka tidak wajar yang ada di tubuh korban.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keberadaan pasti dari pelaku yang di gelari 'black killer' itu. Well, mari kita berdoa agar 'black killer' cepat ditemukan.
****
"Yak! Sokyung-ah? Jangan katakan padaku kalau kamu masih belum beranjak dari ranjang biadabmu itu."
"Yaaakk! Apa kau mendengarku, gadis gila?"
Aku menjauhkan telepon genggam dari telingaku. Ya, telingaku sangat sakit saat mendengar teriakan keras dari mulut sahabatku di seberang telepon.
Aku baru saja bangun dari tidur panjangku, dan seperti biasanya, aku sangat malas beranjak dari ranjang walaupun hanya bergeser 1 cm dari pembaringan untuk pergi ke kampus.
Kampus seperti neraka bagiku, tidak ada semangat dan tenaga untukku di tempat itu. Untuk apa juga aku kesana, yang akhirnya aku akan tetap tertidur saat para lecture mulai menjelaskan materi tentang ilmu Jurnalistik.
