Epilog [End]

2.1K 167 32
                                    

__5 years later__

__5 years later__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sokyung's pov..

Sudah lima tahun sejak kejadian itu terjadi. Aku menuruti perintah Jimin untuk tidak menjenguknya ke penjara, sama sekali tidak pernah. Rindu? Pasti, aku sangat merindukannya, setiap malam aku berharap untuk cepat bertemu lagi dengan pria itu.

Aku dan Taehyung sudah menyelesaikan pendidikan sejak satu tahun yang lalu. Aku bersyukur, ada sebuah perusahaan yang menerima kami berdua untuk menjadi seorang wartawan, itu mimpiku selama ini.

Hari ini, aku duduk sendiri didepan komputer dengan kertas laporan tebal disisi kanan dan kiriku, aku harus menyelesaikan berita ini sebelum di publikasikan ke publik. Aku memakai seragam kerjaku dengan bangga, dan sebuah name tag kecil melekat di dadaku. Disana tertera namaku dengan ukiran cantik, aku rasa Jimin akan bangga melihatnya.

Aku memiliki ruangan pribadi, hanya aku sendiri disini, tentu saja aku memodifikasi ruangan ini sesuai seleraku. Ada fotoku dan Jimin waktu di Tokyo Tower kemarin yang aku bingkai dan diletakkan tepi meja komputerku. Hanya itu pengobat rinduku selama ini, melihatnya saja membuatku semangat untuk bekerja, kapan dia akan kembali?

Chanyeol sering menghubungiku dan mengatakan bahwa Jimin baik-baik saja. Aku heran, kenapa dia tidak bicara padaku lewat telepon, huh! Menyebalkan.

Tap!

Brak!

Pintu ruanganku terbuka keras, aku langsung melengong untuk melihat siapa yang datang.

Jelas sekali, Kim Taehyung.

Dia datang dengan memakai seragam yang sama sepertiku. Dia datang sambil berlari, jelas sekali karena napasnya tak teratur, pelipisnya mengeluarkan peluh, dan dadanya naik turun untuk mengatur napas. Taehyung beranjak menuju padaku.

"Yak! Taehyung, kau kenapa terburu-buru seperti itu?" Tanyaku, kemudian memalingkan wajah lagi untuk menatap komputer, pekerjaanku belum selesai.

Taehyung menepuk punggungku. "Hei! Hentikan pekerjaanmu." Ucapnya masih dengan napas tersengal.

"Tidak! Pekerjaanku masih banyak." Jawabku ketus tanpa menatap kearahnya.

Taehyung menepuk pundakku lagi kemudian duduk di tepi meja kerjaku. "Lihat kalender disampingmu." Taehyung memangku kedua tangannya.

Ingat, Taehyung sangat tampan dengan jas serta dasi itu.

"Bahkan untuk melihat kalender saja aku tidak punya waktu." Jawabku lagi sambil terus mengetikkan laporan.

Kiss From The Hell ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang