Author's Pov...
Sokyung dengan cepat mengangkat kepalanya dari pembaringan, tatkala mendengar teriakan menyakitkan telinga dari Kim Taehyung.
Kapan gadis itu tertidur? Bahkan dia masih ingat kejadian beberapa waktu yang lalu dia lakukan. Ya, berbicara dengan seorang gadis yang kini juga ikut menatapnya heran.
Bukan hanya gadis itu, Kim Taehyung dan yang lainnya juga ikut menatap Sokyung dengan diam.
"Yaish! Kenapa kau tidur?" Taehyung menahan lengannya supaya tidak melayang di wajah milik Sokyung, dia tahu itu kekerasan.
"Kapan aku tidur? Kenapa kau tidak membangunkanku?" Sokyung berbisik, melindungi wajah malunya di balik buku tebal-tebal miliknya.
"Kau harus mengucapkan selamat tinggal untuk kerongkongan sehatku ini, kau tidak tahu betapa kerasnya teriakanku untuk membangunkan gadis pemalas sepertimu." Taehyung meninggikan nada bicaranya sambil menatap Sokyung yang bersemu merah.
"Mianhae! Apa yang harus aku lakukan, Taehyung-ah?" Sokyung memelas-melas wajahnya, masih menatap Kim Taehyung di balik buku penyelamatnya.
"Minta maaf pada dosen baru itu!" Taehyung menunjuk seorang pria dari kejauhan.
Mata Sokyung membesar sempurna, pria yang sama persis dalam mimpinya ada di hadapan dia sekarang. Dan mimpi itu benar nyata adanya, Sokyung menelan ludah dengan kasar tatkala sang dosen baru menatapnya dengan tajam.
"Maafkan aku Park ssaem." Sokyung berjalan kedepan menghadap kepada orang yang dia panggil tadi.
"Kenapa kau tahu siapa nama saya? Bahkan saat pelajaran saya di mulai kau hanya tidur, sampai-sampai sahabat di sampingmu mengganggu aktifitas mengajar saya akibat teriakan menjijikkannya itu!" Pria bernama Jimin itu menggelegarkan se-isi ruangan dengan kata-kata pedasnya barusan. Tidak ada yang berkutik, melainkan hanya ada decitan jendela yang bergerak karena angin.
Sokyung menunduk ketakutan, mengulum-ngulum bibirnya serta menggenggam jemarinya sangat erat.
"Maafkan aku!" Sokyung kembali menunduk, kali ini dia mulai menatap mata Jimin, orang yang masuk ke dalam mimpinya dan sekaligus orang yang membantunya di perpustakaan tadi.
Tidak di sangka-sangka dosen barunya akan se-killer ini. Bahkan, Hwang ssaem tidak pernah memarahinya saat dia tengah tertidur.
"Cuci muka menjijikanmu itu gadis gila, saya muak melihatnya." Jimin kembali ketempat duduknya semula, menutup lembar demi lembaran buku materi jurusan yang dia ajar. Seketika mood pria itu hancur hanya karena tingkah seorang gadis.
"Baik!" Sokyung menunduk sopan lagi finalnya, dan akhirnya gadis itu pun melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mencuci muka bengkak akibat kantuknya.
"Kita sudahi sampai disini, tolong suruh gadis tadi masuk ke ruangan saya setelah ini!" Jimin menyudahi semuanya, tidak ada kata-kata dari para murid, biasanya mereka bersorak ria pas pelajaran sudah berakhir. Berbeda dengan sekarang, mereka hanya diam dan decitan buku dengan meja lah yang berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss From The Hell ✔
Фанфик[Completed] [ Walaupun cerita sudah tamat, jangan lupa vote sama komen kalian, hargai apa yang kalian baca] [Cerita ini dipersingkat karena suatu alasan. Sewaktu-waktu akan author publish full ver yang lebih panjang dan menegangkan.] Not all psychop...