[Completed]
[ Walaupun cerita sudah tamat, jangan lupa vote sama komen kalian, hargai apa yang kalian baca]
[Cerita ini dipersingkat karena suatu alasan. Sewaktu-waktu akan author publish full ver yang lebih panjang dan menegangkan.]
Not all psychop...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba-tiba saja, badanku ambruk dan terjatuh, karena memang tubuhku melemah saat Jimin bersikap lembut padaku.
Aku duduk sambil memegang dadaku yang berdetak hebat, kepalaku sibuk memutar memori kejadian beberapa menit yang lalu.
Dan setelahnya, aku kembali berdiri. Entah apa yang merasuki tubuhku, sehingga aku menari-nari ria saking bahagianya hati ini. Aku lupa, bahwa aku sedang memakai sepatu hak tinggi.
Aku terpeleset, dan jatuh. Kakiku terkilir dan membiru.
"Ah! Sialan!" Umpatku sambil memegangi kakiku yang nyeri.
"Aw! Sakit sekali, ah!"
Dengan segenap tenaga, aku kembali berdiri, dan setelahnya berjalan terhuyung-huyung menuju kantin.
****
Aku sudah berada di depan kantin, aku memasuki kantin yang sudah penuh itu, nyeri masih belum lepas dari pergelangan kakiku.
Aku melanjutkan untuk melihat keberadaan Kim Taehyung di dalam sana. Yang benar saja, dia dan Kim Mira berada di ujung kantin, dekat jendela.
"Sokyung! Kau kenapa eoh?" Taehyung berdiri dan langsung menemuiku.
Kim Taehyung melihat keadaanku yang terhuyung-huyung datang mendekatinya
"Aku rasa, kakiku terkilir." Jawabku apa adanya.
"Bagaimana bisa? Coba aku lihat!" Taehyung berlutut di hadapanku, dia menyentuh bagian kakiku yang membiru.
"Jangan! Tidak apa kok, Taehyung." Sergapku, dan menuntun Taehyung untuk duduk ke tempat dia semula.
Aku melirik sahabatku yang satunya lagi, Kim Mira. Dia hanya sibuk menatap layar ponselnya, dengan senyuman yang tak luput dari wajahnya.
"Mira? Kau kenapa sih? Apa ponsel itu lucu?" Aku tanyai dia.
Mira terkejut. "Oh! Hatiku." Ucap gadis itu antusias.
"Kau harus tahu, Sokyung! Jika, Mira sudah berkencan dengan, Jungkook ssaem!" Tatap Taehyung sinis.
Apa? Yang benar saja.
"Benarkah? Wah!" Aku juga ikut antusias.
"Aish! Itu benar, kemarin Jeon Jungkook, pria manis itu menyatakan cintanya padaku." Mira tersenyum.
"Ohh! Ya Tuhan, aku sangat bahagia." Lanjutnya lagi.
"Berarti selama ini kalian diam-diam saling mencintai? Ah! Dasar kau." Inginku memukul Kim Mira.
