[Completed]
[ Walaupun cerita sudah tamat, jangan lupa vote sama komen kalian, hargai apa yang kalian baca]
[Cerita ini dipersingkat karena suatu alasan. Sewaktu-waktu akan author publish full ver yang lebih panjang dan menegangkan.]
Not all psychop...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Why i hate my self?
Can you solve it?
Maybe, I'm always like this.
🎗🎗🎗🎗🎗
"Jangan membual, dasar kau bodoh."
"Hei, mari kita buktikan saja, aku benar-benar melihat tulisan itu dengan jelas." Taehyung menunjuk-nunjuk kedua bola matanya yang agak melotot disaat mengucapkan kalimat tadi.
"Dasar kau."
Aku tidak ada niatan lagi untuk tetap berperang mulut dengan Kim Taehyung. Daripada berlama-lama, sebaiknya aku melanjutkan tujuan kami dari awal, yaitu pergi ke kantin.
Aku berjalan meninggalkan Taehyung.
"Kau mau kemana eoh?" Teriakan Kim Taehyung bergema diruangan itu. Aku sangat enggan untuk menjawab, cacing perutku sudah demo meminta makanan.
Aku menggerakkan jari tengahku dan menunjukkannya kepada Taehyung, tanpa menatap pria itu ke belakang.
"Tunggu aku, gadis gila." Kenapa dia selalu memanggilku 'gadis gila' hah? Apakah aku benar-benar gila?
"Aku mendengarnya, sialan."
****
"Habiskan makananmu dengan santai, Sokyung-ah." Taehyung melihatku menyantap makanan dengan tergesa-gesa.
Aku tidak peduli dengan komentar pria itu, perut laparku lebih penting daripada mulut pembual memuakkan itu.
"Diam saja kau, perut gembul."
"Mwo? Apa katamu? Perut gembul apa maksudmu eoh?"
"Benarkan? Kau pria buncit yang tidak memiliki otot, kau juga kurus seperti alien yang menjadi model di lagu Dame tu cosita, alien hijau menjijikkan."
"Yak!! Yi Saekkiya! Sembarangan kau gadis gila! Kau tidak akan tahu, berapa kotak ABS yang ada diperutku." Taehyung terlihat kesal, aku senang kau juga kesal.
Taehyung berucap demikian sambil menepuk-nepuk perutnya yang terbalut kemeja bewarna abu-abu.
"Dan juga, berapa gembulan yang ada di lengan kanan dan kiriku." Lanjutnya, sambil memegang kedua lengannya secara bergantian.