Pt. 9 (He)

1.5K 163 34
                                    

Vote sama komennya guys.
Di tunggu❤

Ada dua orang pria di dekatku sekarang, yang satunya orang yang sangat aku kenal, Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada dua orang pria di dekatku sekarang, yang satunya orang yang sangat aku kenal, Park Jimin. Yang satunya lagi orang yang baru aku kenal, Min Yoongi.

Aku menatap Park Jimin yang ada di samping kananku, sedangkan Min Yoongi ada 2 meter di depanku. Aku heran, mereka berdua saling melempar pandang.

Oh iya! Wajah Min Yoongi! Di penuhi luka lebam. Apakah dia orang yang suka berkelahi? Atau apakah dia baru saja terjatuh? Aku tidak tahu, pipinya penuh lebam.

"Nona, aku pergi!" Yoongi berpamitan padaku.

Final, dia melangkah menelusuri jalanan penuh salju, dia memasukkan tangannya ke dalam jaket tebal miliknya. Sebelum pergi, aku melihat Min Yoongi yang menatap Park Jimin dengan sinis. Dan Park Jimin, dia juga menatap Yoongi seakan-akan menyuruh pria itu menjauh.

"Anda~~" Ucapku serempak dengan Jimin, setelah Yoongi lenyap dari pandangan.

"Silahkan biacara terlebih dahulu, ssaem!" Aku berbicara.

"Kamu belum pulang?" Jawab Park Jimin secepat kilat setelahnya.

Aku menggeleng. "Anda juga belum pulang, ssaem!" Aku tersenyum saat menjawab pertanyaannya.

"Tadinya aku ingin pulang. Aku ingat, ada seorang gadis yang selalu pulang terlambat dan selalu menunggu di Halte bus, dan aku ingin mengecek kebenarannya." Jimin berbicara tanpa menatap ke arahku. Seperti biasanya, dia mengepalkan tangan ke belakang, seperti posisi seorang tentara yang tengah istirahat di tempat.

"Hehe! Tidak usah, ssaem! Kalau mau pulang, ya! Pulang saja." Aku tidak enak hati, pertama kali aku merasa kalau ada pria yang perhatian padaku.

"Kau mau tidur di Sauna? Hm?" Jimin menatapku secepat kilat, menusuk jantungku dengan tatapan tajamnya, aku gugup.

"Eh? Hm? Tidak." Aku gugup.

"Jadi, kau mau pulang dengan siapa? Bus tidak akan datang, iya kan?" Dia kembali menatap ke depan, hembusan angin sudah mulai mereda.

"Tidak tahu! Mungkin aku akan menelfon, Kim Taehyung!" Aku menggulung bibir iba, malang sekali aku ini.

"Kim Taehyung sedang berkumpul, kan? Jadi, dengan siapa lagi kau akan pulang?"

Aku heran, kenapa Park Jimin selalu mengetahui hal-hal yang tidak pernah aku katakan padanya. Dia pria aneh, tiba-tiba saja dia datang di kampusku.

Kiss From The Hell ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang