1 ; Murid Baru Berkalung Salib

40.6K 3.6K 478
                                    

i s t i q l a l - k a t e d r a l

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i s t i q l a l - k a t e d r a l

🥀

"Heh, daki curuk! Minggir gak lo?! Pagi-pagi udah melanggar Pasal 1 Ayat 3 Aturan Sekolah aja! Bisaan banget lo, ya!"

Teriakan itu berasal dari suara Anna, sang ketua kelas 11 MIPA-2, ketua kelas yang super duper galak banget kalo menurut Haechan, si anak humoris dari kelas 11 MIPA-2 yang selalu dikatain sebagai "malika yang kurawat seperti anak sendiri."

"Hadeh, kelas ini tentram sebelum Bu Haji Anna menyerang! Suara lo berisik banget dah buset, ngalah-ngalahin toa!" balas Haechan senga sambil menatap Anna dengan sok menyipitkan matanya agar terlihat sinis.

"BAGUS YA MASIH PAGI UDAH KENA DUA PASAL! SISWA ATAS NAMA HAECHAN, DENGAN INI SAYA NYATAKAN TELAH MELANGGAR PASAL 1 AYAT 3; 10 menit sebelum bel berbunyi sudah harhs sedia di kursi! LALU PASAL 2 AYAT 1; tidak mendukung atau menghargai ketua kelas! MAMPUS!" teriak Anna sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Haechan yang melihat gerak-gerik Anna, langsung melotot dengan raut paniknya.

"EH, EH, MAAP NYAI, MAAP. Lo mau ngapain, tuh?! Nyai, Bu Haji Anna yang budiman, tolong katakan pada Aa Haechan bahwa saat ini Anda tidak sedang berniat untuk mengadu?!?!" tanya Haechan panik, sambil nunjuk ponsel yang digenggam Anna dengan menggunakan mata. Semacam kode gitu sih, maksudnya. Kamu gak punya perasaan mana ngerti. Bercanda, kata Haechan.

"Bilang Bu Carla lah ngapain lagi? Bego." duh mulut Mbak Anna emang pedes sekali ya kawan, sempolan pun lewat pedesnya. Eh, tapi enggak sih. Ini mah perasaan Haechan aja.

"AMPUN NYAI! MAAPIN ECHAN!" Haechan berlari ke tempat duduknya dengan cepat. Melihat kelakuan Haechan yang absurd dan cukup abnormal itu, teman-teman sekelas menghela nafas lelah. Sudahlah, pasti kali ini tingkat alay Haechan sudah meningkat drastis. Tapi ya... gak perlu dipusingkan, sih. Karena kelakuan Haechan yang alay dan abnormal udah jadi konsumsi anak kelas sehari-hari.

"Bu Hajiiiii! Tolong Bu Hajiiii! Kalo Bu Haji ngadu, apa Bu Haji tega membuat kelas ini banjir?!?! Banjir apa teman-teman?? Ya!! Benar! Banjir air mata Haechan yang tampan kasep nan aduhai mempesona!!!" seolah tidak kapok, Haechan kembali berulah di kursinya.

Anna hanya tersenyum miris melihatnya, mungkin dia sudah lelah.

***

Setelah Haechan kembali ke kursinya, dengan cepat Anna langsung duduk ke kursinya. Namun, beberapa saat setelah dia mendaratkan diri di kursinya, sebuah chat masuk ke ponselnya. Chat itu berasal dari guru kelasnya, Bu Gusniar.


📞 whats app 📞
bu gusniar
*online*

bu gusniar
|nak
|tolong kamu jemput ya di gerbang
|ada anak baru
|cowo
|dia masuk kelas 11-2
|bilang ibu izin karna anak ibu
|sakit, skrng drawat
06.20

Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang