permisi, sidersnya ada?
mau tampol onlen nih
🧚
"Bagaimana, Dokter Jeon?"
"Saya sudah siapkan jadwal pertemuannya, Dokter. Jadwal ditetapkan lusa, di ruang rapat Hotel Giant XxX, pukul 2 siang. Jika dokter ada jadwal, maka saya akan mengosongkan nya untuk hari tersebut" jawab Dokter Jeon. Na Goongmin mengangguk anggukkan kepalanya.
"Terimakasih banyak, Dokter Jeon"
"Tidak masalah, Dokter Na."
🧚
"Apa?! Maaf, Direktur. Bisa anda jelaskan maksud dengan perjodohan?" Na Goongmin menatap terkejut direktur Nakamura didepannya.
Direktur Nakamura membenarkan kacamatanya, "Sepertinya sudah jelas. Rumah sakit Anda akan selamat apabila menerima sumbangan dana dari saya. Tetapi, kebaikan tidak dilakukan secara gratis, Dokter Na."
"Saya berniat menjodohkan putri saya dengan putra tunggal Dokter Na, untuk membangun relasi dan membantu mempertahankan kepemilikan rumah sakit milik Dokter. Saya akan memberikan waktu bagi Dokter Na untum membuat keputusan. Jika ingin relasi ini berlanjut, maka perjodohan akan dilakukan secepatnya. Jika Dokter Na berniat menolak perjodohan ini, maka.. terpaksa kami tidak jadi menyumbangkan dana dalam jumlah besar ke rumah sakit milik anda. Anda sedang kesusahan mencari penyumbang dana kan?"
Sial, kepala Goongmin dibuat sakit oleh lelaki berumur didepannya. Kepalanya pening mendengar kalimat demi kalimat yang dikeluarkan dari bibir manusia didepannya ini.
"Direktur Nakamura, putra saya masih dalam jenjang SMA. Sedangkan pernikahan di usia muda paling minimal dilakukan pada usia 19 tahun" Goongmin mencoba menolak dengan halus, memberikan alasan paling masuk akal yang muncul di otaknya.
Direktur Nakamura tertawa kecil. Ia menyesap teh hijau nya, kemudian tersenyum tipis. Menampilkan guratan lelah dalam wajahnya.
"Usia bukan penghalang. Toh, anak saya juga masih berusia 17 tahun. Ini semua, untuk membangun relasi antara perusahaan saya dengan rumah sakit milik anda, Dokter" jawab Nakamura dengan tenang. Tak peduli kondisi Goongmin yang sudah tampak kacau dan kusut.
"Baiklah, sepertinya itu saja yang bisa saya sampaikan hari ini. Silahkan dipikir matang-matang, Dokter Na. Masa depan rumah sakit ini, bergantung dengan keputusan anda." Nakamura bangkit dari duduknya, kemudian melenggang keluar, menyisakan Goongmin yang masih terdiam membisu.
🧚
"Jadi kemarin kalian belajar bareng lagi?"
Haechan mengangguk mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jaemin. Ya.. belakangan ini, Haechan dan Minju semakin dekat. Namun, Haechan masih tau kalau didalam hati Minju, belum ada tempat untuknya berlabuh.
Minju hanya membantunya menyiapkan diri untuk sederet ujian yang akan dilakoninya sebagai siswa sekolah menengah atas kelas akhir.
"Bagus dong! Kalau udah jadi, jangan lupa PJ PJ" Jaemin nyengir, membuat Haechan melemparnya dengan majalah bobo yang berada tak jauh dari tempatnya duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]
FanficKata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...