sumpah vommentnya pls.
pake lagu dancing with your ghost deh soalnya hae nulis sambil denger lagu itu heheh🧚
"Mama" Anna masuk ke dalam rumah dan langsung ngerebahin dirinya di sofa. Taeyeon yang lagi nonton TV langsung kaget ngeliat muka Anna yang bener bener pucat.
"Anna? Kamu kenapa Nak?" Tanya Taeyeon. Anna menggelengkan kepalanya. "Kepala Anna pusing, Ma.." lirihnya.
"Ya Allah! Lisa! Siapin mobil!" Panggil Taeyeon kepada anak sulungnya. Teh Lisa yang awalnya berada di kamar keluar dengan rambut berantakannya, ala ala abis nugas.
"Buat apaansi Mah?" Tanyanya sambil menguap. "Cepet kamu siapin mobil! Kita bawa Anna kerumah sakit. Sekarang juga!" Denger nama Anna, Lisa langsung cepet nyepol rambutnya dan pakai outer lalu ambil kunci mobil.
Sekitar 5 menit kemudian, Lisa membantu Mamanya untuk membopong Anna ke mobil karena adiknya itu sudah tidak sadarkan diri.
🧚
Dokter Ica tampak fokus mendengar detak jantung Anna melalui stetoskop. Kemudian setelah selesai, ia menggulung jas dokternya dan tersenyum pahit.
"Kalian ini bagaimana? Saya sudah bilang berkali kali bahwa Anna hanya bisa melakukan aktivitas yang ringan!" geramnya dengan nada rendah. Menandakan ia benar benar marah kali ini.
"Dia yang meminta izin kepada saya untuk mengikuti olimpiade, Dok. Saya takut ini akan jadi kesempatan terakhirnya, maka saya mengizinkannya. Apa yang terjadi sama anak saya Dok?" Taeyeon menangis. Membuat Lisa merangkulnya kemudian mengelus punggungnya.
"Mamah sabar Mah.." ucap Lisa parau.
"Ini udah gak bisa. Kondisinya udah parah. Cuci darah udah gak bisa membantu sepenuhnya. Anna harus dikirim ke Singapura untuk menjalani pengobatan lebih lanjut" Dokter Ica menunduk. Taeyeon menangis semakin kencang.
"D-Dok.. olimpiade nya tiga minggu lagi. Apa ia masih mungkin untuk ikut olimpiade itu?" Tanya Taeyeon.
"Kondisi anak anda sudah lemah! Jadi tolong jangan pikirkan olimpiade. Bahkan seharusnya ia istirahat penuh saat ini" tekan Dokter Ica.
"Bukan begitu maksud saya. Hanya saja, Anna sudah belajar mati matian untuk mengikuti olimpiade tersebut. Saya tidak ingin membuatnya menyesal" air mata Taeyeon semakin banyak. Bulir bulir air mata itu jatuh luruh ke tangannya yang mengepal dibawah.
"Mamah.." Lisa menggeleng, mati matian menahan keras tangisnya. Ia harus bisa menjadi baja disaat Mamanya sudah mulai rapuh.
Kalau bukan ia, siapa yang akan menenangkan Taeyeon?
Dokter Ica menunduk, kemudian mengangkat kepalanya. "Baiklah, saya mengizinkan Anna untuk ikut mengikuti Olimpiade tersebut. Tetapi, ia harus mengurangi sebagian aktivitasnya. Apa itu tidak apa?" Tatapan dokter Ica melembut.
"Saya serahkan semua keputusan kepada Anna." Taeyeon menatap anak bungsunya yang terbaring diatas ranjang rumah sakit.
Anna..Mama sayang kamu. Dan rasa sayang itu gak pernah ada habisnya, sampai kapanpun.
"Saya perkirakan, umur Anna tidak lebih dari setahun. Jadi saya mohon, untuk segera Anna menjalani pengobatan di Singapura. Karena alat pengobatan disini belum mumpuni" Dokter Ica menghapus airmatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]
FanfictionKata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...