KAMU SEDANG MEMBACA

Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]

Fanfic

Kata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...

#angst #atheis #chaeunwoo #eunwoo #fanfiction #ff #haechan #herin #istiqlal #jaemin #katederal #koeun #lhc #lty #lucas #mkl #njm #romance #sad #teenager #yeri

14 ; Because Dream Catcher

7.5K 1K 99 
                                    

                                              
Happy Reading💕

                          
.
.

                          
Anna POV

                          
Gue terbangun dengan mata pusing gitu. Gua masih kayak ... Ini dimana gitu.. Lah kaya orang baru sadar gitu lah.

                          
"Maa, Anna udah sadarr!" pekik Teh Lisa, suara pertama yang gua denger.

                          
Gua nengok ke asal suara, dan gua nyadar. Gua ada di kamar gua.

                          
"Teh, gua dimana si?" tanya gua memastikan.

                          
"Elo di kamar lo, bodong!" kata Teh Lisa.

                          
Gua ngangguk, terus bangun.

                          
"Bukannya gua dari makan pecel di distrik empat, ya? Yang asma gua kalut terus gua dilecehin sama anak punk gitu?" 

                          
"Apaan seh, ngada-ngada bocah," jawab Teh Lisa sambil ketawa.

                          
Akhirnya gua nyeritain kejadian di Distrik Empat itu.

                          
Teh Lisa ngakak kenceng banget.

                          
"Mimpi lo ketinggian, begoo," kata Teh Lisa yang masih ngakak. Laknat emang gua kebingungan dia ngakak nyambung trus kaya mie burung dara.

                          
Ceklek!

                          
"Serius bajing," kata gua dan persis pas mama buka pintu.

                          
"Astagfirullah, Anna Istiqlal Wendyra! Istighfar cepet!" Mama langsung kayak marah gitu. Ah, apes, diceramahin dah ini sampe 10 jam.

                          
"Kamu tuh anak perempuan! Mau dikata apa kalo ngomong kasar sama saudaranya?" tuh kan, ah elah. Padahal gua masi pusink tentang kejadian di Distrik Empat itu.

                          
"Bentar, Ma. Jadi tuh ini mimpi bukan sih?" tanya gua linglung, pas mama udah selesai marah.

                          
"Mimpi apaan kamu, Nak?" tanya Mama yang mulai adem gara-gara mungkin udah puas ceramahnya.

                          
"Jadi.." kembali lah gua ngasih tau kejadian itu. Mama gua senyum, terus ngelus rambut gua.

                          
"Itu cuma mimpi, gak usah dipeduliin. Tadi kata Jaemin kamu pingsan pas pulang sekolah, jadinya dia bawa kamu ke sini," terang Mama gua.

                          
Gua ngangguk paham.

                          
"Pingsan nya dimana?" tanya gua lagi.

                          
"Katanya sih di kelas. Coba kamu tanya Jaemin aja nanti." kata Mama gua sambil nyiapin obat gua.

                          
Ehh, bentar.

                          
Kalo gua pingsan di kelas.....

                          
.....

                          
...

                          
MAJALAH DISKON GUA MIMPI DOANG DONG???? ANJIR NYESEK BANGET TAU GAK???! 

                          
"Nih minum obat, kecapekan kali kamu, tumbenan sampe pingsan. Atau kamu lagi banyak pikiran? Mikirin apa?" tanya Mama gua.

                          
"Enggak mikirin apa-apa," jawab gua. Ya palingan gua mikirin tugas yang seabrek kalo gak ya hubungan beda agama.

                          
"Yaudah, Lisa, kamu jagain Anna yah. Mama mau nyiapin makan malem dibawah," perintah Mama gua.
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang