CHENLE STAN MAMPIR DONG
bantu baca yaa huhu vomment sekalian, jadiin 60 readers ya hehe, nanti kalo bisa nyampe 100 readers di story itu, istiqlal-katedral double up deh 🥺🥺 tq!!
—
"Lo tau, kenapa kita masih bersama walau kita berbeda?"
"Kenapa? Jawab yang bener. Awas kalo bercanda. Gue slepet pala lo, Jaem."
"Hehe. Soalnya, jarak diciptakan Tuhan bukan untuk menyiksa sepasang kekasih yang dipisahkan oleh kepercayaan. Jarak itu untuk mendewasakan manusia."
"Bener juga. Tumben bijak Mas-nya."
"An, gue sayang sama lo. Kalaupun suatu hari kita hanya tempat singgah dari jangkar yang akan berlabuh, terimakasih telah menjadi rumah untuk saat ini."
istiqlal katedral.
"Anna mau pulang, Ma."
Iris mata Anna memandang Taeyeon lekat. Taeyeon mengangguk, lalu mengelus rambut anak bungsunya dengan lembut.
"Iya, nanti kita pulang kalau kamu udah sembuh. Mama janji."
"Berarti, kalau kayak gitu, Anna gak akan bisa kembali kan? Toh, kayaknya Anna gak bakal sembuh. Jadi..janji Mama cuma bakal jadi sia sia" Anna menurunkan pandangannya. Taeyeon mengangkat alisnya.
"Maksud kamu apa nak?" tanya Taeyeon dengan kernyitan di keningnya. Anna menggeleng, "Anna cuma mau pulang. Tolong turutin keinginan Anna yang ini, Ma. Anna udah gak bisa mengharapkan apa apa lagi. Karena obat disini hanya memperlambat kematian, bukan menyembuhkan. Jadi, Mama gak perlu buat janji kayak gitu ke Anna. Anna cuma pengen pulang. Secepatnya."
Mendengar kalimat yang dilontarkan anak bungsunya, Taeyeon merasa hatinya diremat dengan begitu kerasnya. Pilihan katanya menusuk, meski cukup berputar putar pada satu titik yang sama.
"Kamu bakalan sembuh, Anna. Jangan pernah bilang kayak gitu. Mama gak suka." Tegas Taeyeon. Mendengar jawaban sang Mama, Anna tertawa getir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]
FanficKata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...