selamat sahur bagi yang melaksanakan-!
jangan lupa jejaknya ^^happy reading-!
🧚
Gadis itu menatap ponselnya dengan tatapan jengah. Tak lama, ia menyeringai. Menampilkan guratan sinisnya.
"Lo itu udah harusnya mati. Karena lo gak boleh mengambil apa yang jadi milik gue." Gumamnya dengan seringai sinis.
"Kak Haechan fokus dong. Ini masih satu materi lagi! Jangan main tiktok terus" omel Minju pada Haechan yang terus saja membuka dan menutup ponselnya.
"Ih maaaf Neng Minju, akang kelepasan. Ini aplikasinya tuh meraung raung minta dibuka" Haechan nyengir, menampilkan wajah tak berdosanya.
"Kak fokus dong! Ini kakak lho yang ujian, bukan aku? Ayo serius ya. Kerjain dulu nomor satu sampai tujuh, baru buka Tiktok!" Minju merebut ponsel Haechan secara paksa, membuat Haechan mengaduh.
"Yaudah tapi aplikasinya jangan diapa apain ya!!" Haechan beralih fokus menatap buku latihan Fisika nya yang sudah diisi latihan soal oleh adik kelasnya, Minju Kimberlly.
Iya, Haechan sama Minju lagi belajar bareng di sebuah cafe yang lagi trend banget di kota ini. Tapi, beda sejarahnya kalau yang belajar bareng Haechan sama Minju.
Harusnya kakak kelas kan yang ngajarin adik kelas? Tapi salah, ini malah adik kelas yang ngajarin kakak kelas.
Haechan sebenernya gak sebodoh itu, dia cuma males aja. Karena buat apa dia dapetin prestasi atau sesuatu yang bagus? Gak akan ada yang puji dia, toh.
"Kak udah belum?" tanya Minju sambil ngelirik ke Haechan yang lagi gigit gigitin ujung pensilnya, berpose layaknya orang sedang berpikir.
"Sabar dua nomor lagi."
"Ih hebat! Ini baru berapa menit nih.." Minju melihat jam kecil yang melingkar di pergelangan tangannya, "Baru sepuluh menit nih, udah lima soal! Lanjutin ya kak!" Minju tersenyum sumringah. Soalnya, soal yang dia buat termasuk soal yang lumayan susah. Jadi, Minju seneng banget liat Haechan bisa ngerjainnya.
Dada Haechan berdesir. Ia jarang dipuji. Jarang sekali. Tapi mendengadnya dari Minju, ia merasa.. senang?
"Ayo kak lanjutin. Eh Kak Haechan mau nambah minum lagi gak? Biar aku pesenin" Minju membuyarkan pikiran Haechan. Dengan sedikit terkejut, Haechan mengangkat kepalanya terus mengangguk.
"Macchiato aja ya" pesan anak lelaki itu. Minju mengangguk. Sebelum bangkit, ia mengambil outernya dan memakainya, kemudian ia berjalan menuju tempat pemesanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]
FanficKata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...