btw di ff ini gaada maksud sara atau menjelek"an pihak manapun yaa, terimakasih 💚
Perjalanan diisi dengan candaan dan tawa kegembiraan. Di dalam mobil van yang disetir oleh Lucas ini, semua benar benar gembira seolah tidak ada beban untuk hari ini.
Mereka memutuskan untuk pergi ke pantai yang terletak di kota sebelah, hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan. Tak jauh dari pantai, Lucas bilang ada peternakan susu sapi dan taman bunga disana.
"SIAPA PIRS LOPE MU?!!!" tanya Haechan kepada Yeri, membuat Yeri lagi lagi mendelik.
"GAUSAH NGELEDEK, ANJING" kesal Yeri. Karena sejak tau nama orang yang pertama kali disukai Yeri adalah Bambang Ghiovan, Haechan jadi suka mengatakan Bambang dan Bambang. Aneh, padahal nama Ghiovan yang tersemat pada cinta pertama Yeri itu juga bagus kan?
"TOLONGGGG KATAKAN PADA SI BAMBANGGGG" bukannya berhenti, Haechan malah menyenandungkan lagu Tolong-Budi Doremi yang diubah liriknya.
"Bangsat!! Anna, temen lo nih suruh diem!" Yeri kini mengadu kepada Anna. Anna tertawa.
"Banyak bacot kalian. Sampai kalian ga tau, mungkin sang fajaaaarrrr dan sayap sayap burung.." Lucas yang menyetir itu kemudian melirik
"Puyuuuuuuhh" sambung Jaemin dengan tawa terbahak. Anna sebenarnya kurang mengerti yang mereka bicarakan, mengingat nyaris satu tahun ia ada di Singapura.
Satu tahun mungkin sebentar, tapi Anna kehilangan banyak hal. Sekolah, waktu bermain, dan hal hal yang dilakukan temannya tanpa dirinya.
"UDAH SAMPE BOSQUE. AYO TURUN, MAU DI MOBIL AJA LU PADA?" teriak Lucas sambil turun dari mobil. Dan benar saja, sekarang mereka sudah berada di pesisir pantai dengan laut yang cukup biru.
Yang lain sudah turun semua kecuali Jaemin, lelaki itu masih membereskan barang barangnya karena sepanjang perjalanan ia banyak mengeluarkan barang-barang yang ia bawa.
Ting!
Jaemin merogoh saku celananya, mengambil ponselnya yang berbunyi. Saat melihat pop up notifikasi, ia mendengus.
Lagi lagi, papa dan Hina. Gadis egois itu benar benar. Bahkan karenanya, seorang Papa yang biasanya hangat cenderung menjadi dingin kepadanya. Hubungannya dengan papanya pun seolah makin buruk tiap harinya.
Papa
Jaemin, bsk kt bcrkn perjodohan sm km.. km siap2..
Hina
You're all mine, Jaemin :)Mendengus geram, nyaris saja ponsel berlogo apelnya itu terlempar olehnya. Karena masih mengingat harganya yang mahal, Jaemin pun akhirnya memutuskan untuk mematikan data dan mematikan ponselnya. Ia tidak ingin diganggu kali ini. Hanya kali ini.
"Jaemin? Ngapainsih lama banget? Hayooo ngapain ituuuu" mendengar suara Anna, Jaemin langsung reflek menyembunyikan ponselnya ke tas.
"HAYO NGAPAIN LU, PANTES AJA LAMA. MELAKUKAN HAL MAKSIAT DULU TOH TERNYATA"
"Bukan gitu An astaga bukaaaaaaaann gue ga nonton yang aneh aneh!! Ini lagi beresin barang tau ga?"
"Mana ada sampe reflek banget kayak gituuu. Udah ngaku ajaa" ledek Anna semakin menjadi jadi.
"Gak ih. Saudzon!!!" Ucapan yang dilontarkan Jaemin membuat Anna terdiam.
"Bukan saudzon sayang, tapi suudzon! Udah salah ngegas lagi" Jaemin kira Anna akan marah, ternyata gadis itu hanya tersenyum tipis lalu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]
FanficKata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...