I know someday,
You'll buy a little Diamond ring
But it won't be for my finger.
And i know someday,Your child will hear you sing
But i won't be there.
Someday I might
Cross the street when we're on the same side
Just to skip that "How are you? I'm fine."
But I Love you all my life,And this heart will not erase you,
I love you, still...istiqlal-katedral.
⚠️ trigger warning! (bukan scene rated tp ada scene yang berkaitan dgn kesehatan mental)
Patah. Retak. Remuk.
Kacau.
Itulah yang menggambarkan Minju sekarang. Di kamar minimalisnya. Dengan kacaunya ia bersandar di dinding dengan cat pink abu tersebut.
Ponsel yang ia genggam masih menyala. Menampilkan sebuah undangan pesta pernikahan yang ia tak akan kira akan secepat ini jadinya.
"Harusnya aku..harusnya aku yang sama Kak Jaemin. Bunda Maria, demi Tuhan aku udah gamau ngalah lagi," lirihnya sendu. Matanya benar benar bengkak dan basah. Wajahnya memerah. Rambutnya acak-acakan dan ia tidak berniat untuk membenahi dirinya.
Semua kenangan kembali terputar di otaknya. Kenangan manisnya, dengan seorang kakak kelas bernama Jaemin Katedral Xilavest yang menjadi cinta pertamanya.
"Hai neng cantik. Namanya siapa atuh geulis pisan maneh,"
"Chan ih parah lo itu adek kelas jangan digangguin. Maaf ya dek temen gue emang rada rada,"
Senyumnya manis. Siapa ya namanya?
"Nama gue Jaemin. Panggil sayang juga boleh. Asal jangan panggil akang gendang. HAHAHAHA!"
Namanya Jaemin.
"Minju, kalau ada sesuatu cerita aja. Kakak bakal selalu ada buat kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqlɑl-Kɑtedrɑl. [✓]
FanficKata orang-orang, fase mencintai seseorang yang paling dalam adalah merelakan untuk melepaskan. Teruntuk seseorang yang kucintai begitu dalam, kepada seseorang yang menyebut nama Tuhan yang berbeda, kalau mencintaimu butuh tanda koma, maka aku akan...