2

8.5K 641 26
                                    

"baal, lo pindahan dari mana?" tanya rafael ketika kelima orang yg ditunjuk bu rori untuk mengerjakan soal didepan.

"gw pindahan dari amerika,"

"wiiii, lo dari lahir udah disono?"

"engga, gw pindah US pas gw SMP kelas 2 ikut ortu,"

"baik anak-anak, masih ada yg mau ditanyakan untuk materi sebelumnya?" ucap bu rori yg menjadikan kelas diam seketika.

"tidak buuu," serentak semua menjawab.

"baik, kalo begitu kita masuk ke materi selanjutnya. dan karena materi sebelumnya udah selesai pertemuan selanjutnya kita ulangan,"

"waaaaa ga kira-kira nih," keluh rafael.

"kenapa emang?" sahut iqbaal.

setelah hampir semua murid mengeluh dikarenakan materi yg diberikan lumayan susah yakni mengenai trigonometri akhirnya waktu istirahat pun tiba. dari luar sudah terdengar suara obrolan dari para murid yg kelasnya telah lebih dulu istirahat.

"(nam), lo ke kantin ga?" tanya rani.

(namakamu) yg sedaritadi terdiam mencatat kemudian mengalihkan perhatiannya ke rani.

"lo duluan aja, gw nanggung ini," sambil menunjuk buku yg ada dihadapannya.

"dia kenapa sih?" tanya rafael menunjuk (namakamu) yg sudah berdiri di samping meja miliknya dan iqbaal.

"kayaknya baru ga enak badan dia, lo tau sendiri tadi dia hampir pingsan pas upacara," sahut rani.

"lah bukannya makan ya kalo sakit ini malah diem aja dikelas,"

"gw lemes," sahut (namakamu) pelan tetapi masih dapat didengar mereka.

"gw beliin makanan ya?" tawar rani.

(namakamu) hanya menggeleng.

"udah gw gapapa, kalian ke kantin aja sana, keburu penuh. ntar kalian mati kelaperan lagi kalo disini terus," ucap (namakamu) lagi dengan sedikit dipaksakan.

"gapapa nih kita tinggal?" ucap dian.

"gapapa,"

"yaudah kita ke kantin dulu ya. baal lo mau ikut ga?" ucap rafael.

"engga raf, gw mau dikelas aja,"

setelah itu rafael, rani dan dian meninggalkan kelas untuk menuju kantin.

"(nam) kamu sakit?" iqbaal beranjak dari tempat duduknya dan duduk disebelah (namakamu), ditempat duduk dian.

"gapapa kok, cuma kecapekan aja," ucap (namakamu) menundukkan wajahnya.

iqbaal merengkuh wajah (namakamu) kemudian mengangkatnya menghadap dirinya. perlahan dengan teliti dia mengamati wajah manis (namakamu). untuk beberapa saat mereka berdua larut dengan tatapan masing-masing hingga akhirnya iqbaal lah yg mengedipkan mata kemudian pandangannya beralih ke botol yg hampir kosong di tangan (namakamu).

iqbaal tersenyum simpul. "kebiasaan dari dulu ga berubah ya kamu,"

(namakamu) mengangkat kedua bahunya kemudian tersenyum kecil.

segera iqbaal mengubah duduknya kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya. (namakamu) mengikuti setiap pergerakan iqbaal hingga dia mengeluarkan sebuah botol air mineral dari dalam tasnya yg berada dimeja tepat dibelakang tubuh (namakamu).

"buat kamu," iqbaal menyodorkan botol tersebut kepada (namakamu).

"makasih sayang," spontan (namakamu) menutup mulutnya sesaat seelah kata itu muncul.

they dont know (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang