14

6K 505 16
                                    

"(nam) iqbaal kenapa tuh pergi dengan muka marah gitu?" tanya teh ody setelah tak sengaja melihat iqbaal pergi meninggalkan cafe.

"gatau teh,"

"(nam), ikut teteh pulang yuk sekalian?" ajak teh ody setelah membereskan barang-barangnya.

"boleh teh, lagian bentar lagi juga udah masuk jam perjanjian,"

"jam perjanjian apaan?" tanya teh ody bingung.

"jam perjanjian dibolehin sama ibaay main," ucap (namakamu) polos.

"oh jadi ceritanya belajat nurut nih sama suami?" goda teh ody.

"ya kan bentar lagi ibaay jadi suami aku teh jadi ya biasain aja. ih ngerasa aneh aku nyebut ibaay suami,"

"hahaha kamu tu, udah yuk," ajak teh ody sembari beranjak dari duduknya.

"bentar teh, pamit dulu sama temen-temen,"

teh ody mengangguk kemudian (namakamu) berjalan menghampiri rani, dian dan yori.

"gw balik duli ya. udah disuruh balik juga sama nyokap gw," pamit (namakamu).

"itu cewe siapa lo sih?" tanya rani

"sodara gw, kenapa?"

rani hanya menaikkan kedua alisnya tak percaya.

"eh gw duluan ya, udah ditunggu kakak gw, bye," pamit (namakamu) tak sepenuhnya bohonh kemudian berjalan meninggalkan rani, dian dan yori.

"kalo emang bener itu kakaknya (namakamu) kenapa dia bisa foto sama iqbaal?" tanya rani kepada yori dan dian.

"lo emang tau darimana kalo itu kakaknya iqbaal?" tanya yori kepada rani.

"sekarang lo pikir deh, kalo emang itu sodaranya (namakamu) kenapa dia bisa mirip banget sama iqbaal? terus kalo iyaa dia sodara (namakamu) kenapa itu kakak foto meluk iqbaal dengan mata sembab dengan background bandara? lo pada bisa jelasin?" tanya rani berturut-turut.

"mungkin cuma kebetulan aja ran itu cewe persis sama kakaknya iqbaal, kan lo tau ada yg namanya doppelganger kan?"

"iyaa juga ya,"

~!~

"hallo baay, kamu dimana?" tanya (namakamu) ketika telepon telah tersambung.

"dirumah, kamu pulang sama teh ody?"

"iyaa,"

"kamu ikut pulang teh ody aja ya kerumah, aku pengen ketemu dulu," pinta iqbaal.

(namakamu) menuruti mengangguk padahal iqbaal tidak dapat melihatnya.

"gimana? mau kan?" tanya iqbaal lagi.

"loh bukannya tadi aku udah ngangguk ya?"

"kita kan baru telepon (nam) jadi mana aku tau kamu tadi ngangguk,"

"ehehehehee, yaudah aku bilang teh ody dulu ini udah mau deket rumah soalnya,"

"yaudah bye babe," ucap iqbaal kemudian menutup teleponnya.

"teh (namakamu) ikut pulang kerumah teteh ya?"

"disuruh iqbaal?" tanya teteh.

(namakamu) mengangguk kemudian tersenyum.

"iyaa iyaa percaya yg lagi kasmaran mah beda, pengennya ketemu terus," ledek teh ody.

"engga yaa teh," kilah (namakamu) dan dibalas tawa oleh teh ody.

setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30menit, taxi yg mengantarkan teh ody dan (namakamu) berhenti didepan rumah iqbaal.

"assalamualaikum," ucap teh ody dan (namakamu) ketika memasuki rumah.

they dont know (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang