5

7K 549 6
                                    

keesokan harinya (namakamu) seperti biasa berangkat kesekolah menggunakan seragam putih abu-abu. hari ini adalah perayaan lustrum sekolahnya sehingga khusus untuk hari ini dan besok kegiatan belajar mengajar ditiadakan. hari ini kegiatannya adalah mempersiapkan apa yg akan ditampilkan untuk pensi/lomba kesenian antar kelas besok.

"lemes adek bang,"

"itu cowo bisa ga, ga se-perfect itu,"

"duh kayaknya matahari diluar belum tinggi tapi kok yaa hati adek udah meleleh aja sih,"

"itu mama-nya dulu nyidam apaan sih sampe anaknya sebegitu manisnya,"

diatas adalah beberapa omongan dari beberapa murid yg berkerumun didepan kelasnya. beberapa murid yg berkerumun kebanyakan bukan teman sekelasnya sehingga mereka hanya dapat menyaksikan dari luar.

"ehm misi," ucap (namakamu) kepada kerumunan yg menutupi pintu masuk.

setelah dengan susah payah (namakamu) dapat melewati barikade perempuan-perempuan yg berkerumun didepan pintu masuk ruang kelasnya. kemudian pandanganya tertuju pada iqbaal yg tengah duduk dikursinya bermain gitar.

iqbaal serius memainkan gitarnya tanpa menyadarimempedulikan kerumunan yg berada didepan kelasnya. sebenarnya bukan hanya didepan kelasnya, tetapi para perempuan sekelasnya juga memperhatikan iqbaal.

(namakamu) menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya sendiri dari lamunan. kharisma iqbaal ketika sedang bermain gitar bertambah berkali-kali lipat. segera dia menuju kursi yg berada tepat di depan iqbaal.

sembari berjalan (namakamu) berusaha mengatur nafas dan ekpresinya. dia sebenarnya menyukai iqbaal yg sedang memainkan gitarnya. terlebih lagi lagu yg dimainkannya sekarang adalah lagu kesukaannya berjudul "perfectly perfect" milik simple plan. lagu tersebut seolah-olah ditujukan dari iqbaal kepada (namakamu).

ketika (namakamu) duduk setelah meletakkan tasnya diatas meja, samar-samar dia mendengar suara iqbaal pas ketika menyanyikan lirik lagu dari belakangnya.

Maybe
You'll never see in you what I see
The little things you do that make me go crazy
I'm not crazy
You're perfectly perfect to me

You brush it off every time I tell you
Your smile lights up the room
And I'm guessing that you don't even notice
The whole world notices you
You think you're clumsy
I think you're cool
You say you're typical
But I think you rule
Sometimes I wonder if you'll ever believe
That I wrote this song for you  

(namakamu) menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yg kini telah berubah menjadi merah seperti hidung yg tengah pilek. entah suatu kebetulan atau tidak lirik yg dinyanyikan seolah seperti pernyataan sayang tersirat dari iqbaal kepada (namakamu).

"ya tuhaaaaaannn suaranyaa bagus banget,"

"adem banget ini," ucap dian yg kini berada didepan (namakamu) ntah sejak kapan dia berdiri disitu. karena ketika (namakamu) datang hanya ada iqbaal dan beberapa teman kelas perempuan yg duduk dibarisan sebelahnya.

"misi misi misi, ini pada kenapa sih pagi-pagi udah rame didepan kelas?" ucap rafael yg baru datang diikuti beberapa teman laki-laki yg lain. dan bersamaan dengan itu iqbaal menghentikan permainannya.

"huuuuuuuuuuu," sorak-sorai perempuan yg berada didaerah kelas tersebut.

"lu ganggu banget sih rel," ucap dara teman sekelas (namakamu) yg terbilang centil.

rafael hanya meringis kemudian berjalan menuju tempat duduknya.

"baal, sumpah lo ganteng banget sih kalo baru main gitar gitu," celetuk dian yg masih berdiri dihadapan (namakamu).

they dont know (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang