"SUMPAH?" ucap yori kaget.
(namakamu) masih menunjukkan tampang serius. "i-"
"DEMI APA LO UDAH NIKAH? DEMI APA LO UDAH PUNYA SUAMI? DEMI APA LO TERNYATA SELAMA INI PUNYA COWO TAPI GA BILANG? DEMI APA ITU TADI MERTUA LO?" ucap yori memotong perkataan (namakamu).
"DEMIKIAN DAN TERIMAKASIH," balas (namakamu).
"GW SERIUS WOY, MALAH DIJAWAB BECANDA,"
"makanya kalo orang mau ngomong dengerin dulu, baru keluar satu huruf udah ngegas aja. mana yg tanya ga santai lagi,"
"INI BERITA BESAR WOY, SEORANG (NAMAKAMU) YG SUSAH DEKET SAMA COWO TERNYATA UDAH NIKAH, KAGAK ADA KABAR PACARAN, PDKT ATAU APAPUN ITU TAU-TAU UDAH NIKAH," yori menghela nafas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya. "eh bentar, ITU CINCIN DI JARI MANIS LO SEJAK KAPAN NONGKRONG DISITU? JANGAN BILANG LO KEMAREN IZIN GEGARA LO NIKAH? KARENA TERAKHIR GW LIAT ITU CINCIN BELUM NONGKRONG DISITU, MASIH MANIS NONGKRONG DI DALEM BUNGKUS CIKI," lanjut yori.
"heh?" (namakamu) yg menyadari pandangan yori pada jari manisnya kemudian menyembunyikan jarinya dibalik badannya.
"JADI APA YG GW OMONGIN BENER? LO UDAH NIKAH DAN LO GA BILANG SAMA GW?"
(namakamu) hanya memperhatikan yori yg masih bertanya dengan semangatnya.
"udah?" tanya (namakamu) ketika yori mengatur nafasnya.
"bentar, masih ada yg mau gw tanyain,"
"oh oke, gw tunggu,"ucap (namakamu) sembari mengikat rambut panjangnya.
ketika yori akan mengambil nafas tiba-tiba dia membuang nafasnya asal. "gw gatau mau tanya apa lagi, udah mending lo jawab itu dulu. LO BENERAN UDAH NIKAH?"
(namakamu) berpikir sejenak sebelum menjawab. setelah sepersekian detik akhirnya (namakamu) menjawab. "gw bakal kasih tau lo sesuatu tapi jangan ngomong ke siapa-siapa, gw percaya sama lo,"
yori mengangguk.
"iyaa gw udah nikah, kemaren gw izin karena kemaren acara nikahanya,"
"SUMPAH? BENERAN? LO (NAMAKAMU) UDAH JADI ISTRI ORANG?"
"biasa aja bisa ga? sakit nih telinga,"
"gw ga bisa biasa aja (nam) tau kalo temen gw yg biasanya pendiem, susah deket sama cowo tiba-tiba udah jadi istri orang aja. ini berita besar,"
"dan gw mohon, karena lo tau soal ini jangan sampe ada orang lain tau, termasuk rani sama dian,"
"loh kenapa? kan mereka temen kita juga?" yori menaikkan alisnya heran.
"iyaa cuma gw masih pengen aja jalanin pernikahan gw tanpa banyak orang yg tau,"
sejenak yori berpikir kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"iyaa gw ga bakal bilang siapa-siapa. btw kok lo mau sih nikah muda? SMA aja belum kelar,"
"gw dijodohin sama temen ortu gw, kebetulan juga gw emang udah pacaran sama suami gw sebelumnya. dan gw rencana mau lanjut kuliah di Australia dan kebetulan suami gw juga lanjut disana, jadi yaa," jelas (namakamu) sembari mengangkat kedua bahunya.
"lo mau-mau aja gitu? ga takut? usia lo masih muda banget (nam),"
"apa salahnya emang nikah muda? orang gw sama pacar gw juga tujuannya mau nikah juga. lagian gw pengen pacaran halal sama suami gw, lebih enak kata orang,"
yori mengangguk. ketika yori akan bertanya lagi terdengar ponsel (namakamu) yg berada di atas meja nakas berbunyi. segera (namakamu) mengambil ponselnya kemudian mengangjat panggilan yg masuk. terlihat pada layar simbol "❤️I" sebagai sang penelepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
they dont know (completed)
Fiksi Penggemarterkadang orang yg tidak tau keadaan sebenarnya dapat berbicara seolah-olah mereka tau segalanya seperti mereka lebih tau dibandingkan dengan orang yg menjalaninya sendiri