(namakamu) tersenyum kemudian mengusap rambut belakang iqbaal. "kamu cemburu?"
"cemburu itu hanya untuk orang yg tidak percaya diri,"
(namakamu) tertawa mendengar kalimat iqbaal dan memilih meladeninya. "terus?"
"ya aku sedang tidak percaya diri,"
"masak?"
"kamu ih ga peka banget jadi cewe. aku tu daritadi baru cemburu tau. cemburu sama yori yg bisa duduk disebelah kamu terus tidurnya nyender ke kamu gitu, terus aku cemburu ke rafael. ih rasanya aku pengen cegah itu orang biar ga bangunin kamu apalagi deket banget lagi yg bangunin. terus lagi baru masuk ke dalem rumah udah denger kamu panggil sayang ntah ke siapa," iqbaal lucu ketika cemberut seperti ini. bibirnya maju seperti bebek.
"tau ga, rasanya kalo liat kamu cemberut gini aku pengen kuncir bibir kamu ini," (namakamu) mencubit kecil bibir iqbaal. "kayak bebek tau ga,"
iqbaal tak memperdulikan candaan (namakamu) dan malah lebih cemberut.
(namakamu) semakin tertawa puas melihatnya kemudian menangkup kepala iqbaal dan menengadahkan ke atas agar iqbaal menatap (namakamu). segera (namakamu) mendaratkan ciumannya di bibir merah iqbaal yg masih cemberut.
iqbaal yg mendapatkan ciuman, membulatkan matanya kemudian tidak melepas kesempatan untuk memperdalam ciumannya. (namakamu) tersenyum. tetapi ada yg berbeda dari ciumannya kali ini.
(namakamu) menarik diri dan memperhatikan wajah iqbaal dengan seksama seolah mencari perbedan diwajah tampan iqbaal.
"kenapa sih di lepas? kan baru bentar," iqbaal cemberut.
"kamu ngerokok?"
iqbaal membulatkan matanya dan sedikit terkaget mendengar pertanyaan (namakamu).
"ibaay, jawab,"
iqbaal perlahan kemudian mengangguk. "iyaa aku ngerokok,"
"cuma satu batang kok tadi, beneran sumpah," lanjut iqbaal mengangkat tangannya membentuk V menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. "aku tadi cuma kasih bastian,"
"terus kenapa ga kamu tolak?" (namakamu) masih menunjukkan ekpresi datarnya.
"aku gatau nolaknya gimana,"
"kan kamu bisa bilang kalo kamu ga ngerokok atau ga emang kamu ga perokok kan bisa,"
"maaf (nam),"
"sejak kapan kamu ngerokok?" (namakamu) menjauhkan tubuhnya dan memilih duduk disofa yg ada dikamar tersebut.
"sejak di US, beberapa bulan sebelum balik Indo. aku terpengaruh temen disana,"
(namakamu) mengatur nafasnya. dia tidak tau perasaan apa yg dirasakannya sekarang.
"waktu itu pas kegiatan camp cuaca dingin banget, temen-temen banyak yg ngerokok emang sebelumnya dan bukan pertama kalinya mereka nawarin aku rokok. sebelumnya selalu aku tolak tapi ntah malem itu aku bener-bener kedinginan. temen-temen yg ngerokok kedinginan juga tapi ga kayak aku. akhirnya aku mutusin buat coba ngerokok cuma buat angetin badan,"
"terus keterusan sampe sekarang?"
iqbaal mengangguk. "aku terakhir ngerokok di US kemaren, di Indo sama sekali aku ga pernah ngerokok."
(namakamu) kembali menghela nafas panjangnya kemudian beranjak dari duduknya dan pindah ke ranjang. segera (namakamu) masuk kedalam selimut kemudian merebahkan badannya.
"(nam) maaf," iqbaal menatap (namakamu).
"maaf kenapa?"
"maaf aku ngerokok,"

KAMU SEDANG MEMBACA
they dont know (completed)
Fanficterkadang orang yg tidak tau keadaan sebenarnya dapat berbicara seolah-olah mereka tau segalanya seperti mereka lebih tau dibandingkan dengan orang yg menjalaninya sendiri