"eh tapi masak kita tingga cuma berdua? lagian aku juga gamau repotin kamu,"
"ada bunda, bunda baru pulang dari palembang jadi tenang aja, ya? daripada kamu dirumah sendiri,"
sesaat (namakamu) merenungkan perkataan iqbaal kemudian perlahan dia mengangguk tanda setuju. dia tidak ingin sendirian dirumah lagi, terlebih dengan kondisinya saat ini.
" yaudah kita ke rumah kamu dulu ambil barang-barang, "
segera iqbaal melajukan mobilnya menuju rumah (namakamu). kurang lebih 30 menit mereka berkendara, akhirnya mobil kuning tersebut berhenti didepan rumah milik (namakamu) yg masih kosong tak berpenghuni. hanya terlihat satpam keluarga (namakamu) yg membukaan pintu gerbang.
(namakamu) melepas seat belt dan beranjak untuk membuka pintu tetapi dicegah oleh iqbaal.
"aku mau ambil barang-barang aku ibaay," keluh (namakamu).
"gausah, biar aku aja yg beresin barang-barang kamu,"
"gamau ih, aku kan masih bisa. lagian aku gamau kamu beresin barang 'pribadi' aku,"
iqbaal menghela nafas kemudian memilih mengalah. "yaudah aku temenin ya tapi,"
(namakamu) mengangguk kemudian beranjak menuju rumah untuk membereskan barang yg akan dibawa (namakamu).
ketika (namakamu) tengah memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas, ponsel milik (namakamu) berbunyi.
"dari mama ini," ucap iqbaal sembari menyerahkan ponsel (namakamu).
"hallo, assalamualaikum ma,"
"waalaikumsalam sayang, kamu gimana keadaannya?"
"allhamdulillah sehat ma, cuma tadi (namakamu) jatuh,"
"hah? kok bisa? terus gimana? apa yg luka? makanya sayang kalo jalan tu ati-ati kan udah sering mama bilangin kalo jalan tu ati-ati aja, tau sendiri kamu tembok yg jelas-jelas diem disitu aja kamu tabrak,"
(namakamu) menghela nafas panjang mendengar omelan dari sang mama." iyaa, lagian ini tadi sama iqbaal juga udah dibawa kerumah sakit juga kok,"
"apa? lukanya parah ya sampe kamu dibawa kerumah sakit segala?" tanya mama khawatir.
"engga kok ma, beneran,"
"oh iyaa ngomongin soal iqbaal tadi bunda rike telpon bilang kalo kamu disuruh nginep disana aja daripada kamu sendiri dirumah,"
"iyaa ma, "
"yaudah buru gih kamu siap-siap udah ditunggu sama bunda dirumah,"
"yaudah ma (namakamu) siap-siap dulu ya, assalamualaikum,"
"waalaikumsalam,"
(namakamu) melemparkan ponsel miliknya ke tempat tidur kemudian melanjutkan kegiatan sebelumnya.
"mama kenapa?" tanya iqbaal berdiri didepan pintu sembari membawa gelas berisikan air putih.
"gapapa, cuma ngecek aja biasa. kamu udah bilang kalo aku nginep rumah bunda?"
"udah, bunda seneng banget kamu mau nginep disana. ini aja aku habis ditelpon bunda tanya udah sampe mana,"
(namakamu) mengganggukkan kepalanya kemudian menutup tas yg berisi pakaiannya untuk beberapa hari kedepan. "udah selesai?"
(namakamu) mengangguk kemudian berdiri dari tempat tidur sembari membawa tas cukup besar pada tangan kirinya dan ponsel pada tangan kanannya.
"sini biar aku aja," tawar iqbaal mengambil tas (namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
they dont know (completed)
Fanfictionterkadang orang yg tidak tau keadaan sebenarnya dapat berbicara seolah-olah mereka tau segalanya seperti mereka lebih tau dibandingkan dengan orang yg menjalaninya sendiri