4. Apes Kuadrat

219 38 16
                                    

.
.
.

Gue baru saja selesai keluar dari kamar mandi. Tapi, pikiran gue kembali melayang pada Juna dan Arin petang tadi. Kira-kira mereka ngapain ya? Gue jadi kepo sendiri.

Gue juga kepikiran tentang Juna yang sering sekali makan pop mie warna hijau. Rasa bakso kalau nggak soto.

"Apa di rumah nggak ada yang masakin, ya?" gumam gue sambil mengusap rambut gue yang basah dengan handuk.

"Jun. Lo bikin gue makin penasaran, elah," gumam gue lagi. Kali ini gue udah ndaratin bokong, duduk di kursi depan meja belajar. Masih sambil mengusapi rambut dengan handuk.

Gue mendadak ingat Yaya. Entah kenapa gue pengen aja telepon dia. Jadinya, gue raih hape, dan mencet nomer dia, dan manggil dia.

Butuh dua kali panggilan, baru Yaya mengangkat telepon gue.

Yaya : "Ada apa, Na? Gue baru sampai rumah nih."

Yuna : "Astajim. Indahnya yang baru kencan. Gue mah apa. Jomblo abadi yang jadi ledekan semua orang."

Yaya :"Gue nggak ngomong loh. Lo sendiri yang ngomong."

Yuna :"Ya, gue mau nanya."

Yaya : "Soal Arin sama Juna? Sori, gue nggak tahu. Kan gue nggak ngikutin mereka."

Yuna : "(menghela nafas) bukan itu, Neng."

Yaya : "Syukur deh kalau lo udah lupain hal itu. Takutnya lo makin stres kalau mikirin itu."

Yuna : "(mendengus) Cukup! Jangan ingetin gue. Gue nggak mau nginget."

Yaya : "Sori deh. Iya, iya. Kamu mau ngomong apa, Ratu ku?"

Yuna :"Makanan favorit Juna apa?"

Yaya :"Hah, lo mau racunin Juna? Pakai makanan? Jangan, Na. Inget dosa."

Yuna : (mengehela nafas lelah) Kok lo makin lemot ya. Dikasih makan apa lo sama Rujin barusan?"

Yaya : "(tertawa bangga) Pizza dong. Emangnya elo. Makan pop mie sambil nonton drama korea di kamar sendirian."

Yuna : "Ngeledek teruuusss. Udah buruan jawab. Gue mau masakin Juna besuk. Kasihan, dia makan pop mie mulu."

Yaya : "Cie perhatian cie."

Yuna : "Ya, buruan. Gue lagi ngeringin rambut nih. Jangan sampai mulut elo yang gue hairdrayer."

Yaya :"Duh sadis!"

Yuna : "Buruan!"

Yaya :"Bentar gue mikir dulu (diam sejenak) Juna sukanya banyak Na. Tapi dia paling seneng itu nasi goreng sosis gitu."

Yuna :"Seriusan? Itu mah kecil. Serahin kepada chef Ayuna."

Yaya :"Iya gue yakin. Dia suka nasi goreng sosis."

Yuna :"Oke makasih Yaya. Muah, cinta kamu deh. See you!"

Gue udah nutup panggilan itu ketika gue yakin Yaya di seberang sana ingin menjawab. Masabodoh, penting gue udah tahu makanan kesukaan Juna.

Gue jadi nggak pakai tuh hairdrayer. Gue malah loncat dari kursi, dan beranjak pergi ke dapur, mengecek persedian bahan masakan di sana.

"Na, mau ngapain?" gue kaget aja, lihat mama lagi mantengin gue yang rada terburu berlari menuju dapur. Mama sendiri lagi nonton tv sambil memijat betis dengan mesin pijat yang kemarin baru mama beli online.

Bukan Panah ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang