E p i l o g
-
Ines's POV
"Jadi, selama ini kalian cuma pura-pura?" pekik Yuna heboh sambil memandang Arin dan Juna bergantian. Arin tersenyum menunjukkan gigi putihnya. Juna bersedekap sambil manggut-manggut. Yuna masih saja cengo dan sulit percaya semua ini terjadi padanya.
Yuna memejamkan mata sesaat, menghela nafas lelah. Yaya, Jino, dan Rujin hanya menyimak sejak tadi. Juna dan Arin lah yang sibuk berceloteh menjelaskan. Bahkan trio itu seperti tidak berada di sana. Seperti hanya pajangan saja.
"Terus Arin nggak suka sama elo?" tanya Yuna pada Juna yang masih memandang Yuna tenang.
Arin menggeleng remeh, "Kagak lah. Gue suka orang juga mikir-mikir," jawabnya dengan nada mencibir membuat Yuna dan Juna mendecak sebal secara bersamaan.
"Dia ngincer Karrel," seru Jino dari tempatnya. Arin melengos kesal mengingat hubungan dia dan Karrel masih saja runyam.
"Jadi kasihan gue sama elo, Rin," sambung Rujin. Mulai menikmati meledeki Arin. Arin menoleh ke kedua cowok itu dengan tatapan mengancam. Keduanya terkekeh mengabaikan Arin dan lanjut menggoda Arin sampai membuat Arin meniup poninya dengan kesal.
Yuna menoleh memandang ke arah mereka bergantian. Masih belum sepenuhnya percaya. Juna sedari tadi sibuk memandang Yuna lekat, merasa bahagia setelah menceritakan kebenaran yang selama ini dia sembunyikan. Dari tempatnya, Juna perlahan menyunggingkan senyum memandang Yuna.
"Jadi, Jino selama ini cuma pura-pura melas?"
Jino mengangguk cepat, "Yoii. Gimana? Cocok kan gue jadi orang melas."
"Ingat ya, elo playboy unlimited," sanggah Rujin sambil memukul ringan kepala Jino buat cowok itu mengaduh kecil.
Yuna kembali melongo syok.
"Kenapa gue mikir kalian sedang ngerjain gue, ya," ujar Yuna. Rujin dan Jino yang masih berhaha hihi itu kicep dan menoleh serius ke arah Yuna. Begitupun Arin, Juna dan Yaya yang makin fokus memandang Yuna.
"Lah, kita nggak ngerjain. Ini bukan April mop, Na, " sanggah Rujin lagi. Disampingnya Jino mengangguk setuju.
"Tapi kok ada yang aneh gitu," pikir Yuna.
Yuna mah negatif thinking mulu.
"Na?"
"Ya?" secepat mungkin Yuna menoleh pada Juna yang barusan memanggilnya. Juna kembali memandang Yuna dalam. Yuna merasa merinding menatap manik mata Juna yang makin meneduh dan mulai serius menatapnya. Disamping itu kasak kusuk terdengar dari tempat Jino dan Rujin, menyuruh keluar untuk tak mengganggu Juna dan Yuna.
"Hoi, Rin. Elo mau di situ aja?" hingga suara Jino menerjang dan membuat Arin tersadar dari bengongnya. Cewek itu menggaruk tengkuk kikuk sambil bangkit dari duduknya, mengekor Jino dan Rujin yang keluar dari kamar Juna. Juna sempat mendengus kecil tapi memilih tak protes banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Panah Arjuna
Teen Fiction[Completed] Ayuna suka yakult, tapi Arjuna nggak suka yakult. Ayuna suka Arjuna, apa Arjuna juga suka Ayuna? BUKAN PANAH ARJUNA Copyright©2018, inesby All Rights Reserved | 24 November 2018 Plagiarism not allowed.