29. Arjuna's POV : Ketipu

160 30 7
                                    

9. Ketipu

-

"Hah, seriusan tadi elo ketemu Yuna? Terus lo bilang dia sama pacarnya?"

Gue mengangguk loyo mengingat kejadian itu. Apalagi menurut gue udah kalah sama tuh cowok. Cowok yang bersama Ayuna tadi tinggi, berahang tegas dan kelihatan keren banget. Arin disamping gue tiba-tiba menyenggol lengan gue. Gue mengumpat tertahan.

"Nggak usah melas. Feeling gue bilang dia bukan pacar Yuna," kata Arin. Iya, kali ini gue, Rujin, Arin dan Jino sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah gue. Jino sendiri tadi disuruh Rujin buat beli sate. Padahal udah hampir sejam, tapi bocah itu belum juga balik. Gue sampai mikir mungkin dia lagi belok nganterin salah satu penghuni asrama ceweknya. Dia kan bapak kos yang baik hati.

"Jino mana dah?"omel Arin tak sabaran.

"Eh, elo udah ngasih tau misi rahasia ke Yaya?" tanya Arin lagi. Gue jadi penasaran dan menoleh pada Rujin.

"Yah dia bilang dia tau Juna suka Yuna. Tapi, syok ketika tau elo berdua cuma pura-pura," jawab Rujin nunjuk gue dan Arin bergantian.

"Sori, tadi antri," kata Jino barusan datang sambil menenteng beberapa bungkus sate kambing pesanan Rujin. Ya sekilas saja, kami berempat suka sama daging apalagi sate kambing.

"Gue kira lo lagi ngurusin asrama cewek elo," ledek gue. Jino melotot tak terima.

"Eh, tadi gue ketemu Yuna," kata Jino sambil duduk, mulai membuka bungkusan sate kambingnya.

"Hah, gue dan Juna tadi juga ketemu di mall. Dan elo tau? Dia udah punya pacar!!" heboh Arin buat Jino yang baru saja akan memasukkan sate ke mulut, jadi terhenti dan berganti natap Arin.

"HAH?"

"Cowoknya tinggi, rahang tegas, rambut hitam lebat. Senyumnya menawan. Juna mah cuma ampas," kata Arin jelekin gue dengan bangga. Jino mengernyit bingung, berpikir sejenak. Kemudian dia tertawa setan bikin Rujin menaboknya karena saking kagetnya. Gue mengernyit tak paham. Tak paham setan mana lagi yang mampir ke Jino.

"Elo salah paham anjir!!!" teriak Jino heboh. Gue jadi termundur melihat kehebohan dia yang makin menjadi, takut bumbu satenya muncrat ke wajah gue.

"Tadi itu kakak sepupu Yuna."

"Hah, tau dari mana elo?"

"Waktu beli sate gue ketemu dia dan bilang itu saudara sepupunya," jawab Jino masih sambil ngakak nggak jelas. Gue nyengir, merasa miris telah dibohongi.

"Iya ini kata Yaya, Yuna punya dua saudara sepupu yang kembar. Namanya Joshua dan Jessica. Dan pasti yang elo temui tadi yang Joshua. Karena yang Jessica itu cewek," kata Rujin nyerahin hape ke gue. Gue masih cengo, tapi meraih hape Rujin. Membaca pesan yang barusan Yaya kirimkan ke Rujin.


Rujin : yuna punya pacar? Tadi katanya juna ketemu dia sama pacarnya di mall

Yaya : yaelah salah paham lagi. Itu saudara sepupu yuna. Tadi yuna chat bilang mau pergi sama kak jojo dan kak jessi gitu

Rujin : jadi saudara yuna?

Yaya : yoi. Mereka kembar tapi beda gender

Rujin : ok

Gue cengo membaca deretan pesan Rujin dan Yaya barusan.

"Tapi tadi dia bilang dia pacar Yuna," ujar gue masih tak percaya.

"Mampus elo. Yuna udah mulai berani bohong," ledek Jino keras. Tertawa setan sampai ngakak sekeras-kerasnya. Di sampingnya Rujin juga mulai ikutan ngakak. Arin mah hanya manggut-manggut dan sibuk memakan sate kambing itu dengan khusyuk.

Bukan Panah ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang