#2 Dara Muda, Dara Para Remaja

211 12 8
                                    

Hadirmu sekilas, meninggal rindu tak terbalas.
#MCW

***


Pagi ini mungkin menjadi hari biasa saja bagi setiap orang, tapi tidak dengan mahasiswa kedokteran. Hari ini jadwal mata kuliah kedokteran kosong dari pagi sampai sore alias libur.

Bagi mahasiswa kedokteran, waktu sangatlah bersejarah. Rasanya untuk tidur saja waktu sayang sekali digunakan, karena diwaktu sedikit itu bisa dimanfaatkan untuk berlibur alias refresh otak.

Jalanan kota pagi ini, ya seperti biasa. Jakarta adalah dewanya macet, harus banyak bersabar jika lewat jalan-jalan menguras emosi tersebut.

Jadwal Azhar hari ini adalah pulang ke rumah orang tuanya. Azhar sangat rindu sekali dengan Ayah, Bunda dan tentunya sahabat perempuan satu satunya.

Azhar merasa bersalah sekali dua hari yang lalu tidak dapat hadir di ulangtahun sahabatnya. Pasti ia sangat kecewa akan dirinya.

Macet membuatnya merasa bosan, dia pun menyibukkan dirinya dengan memuraja'ah hafalannya. Walaupun sebagai mahasiswa kedokteran sangatlah sibuk, namun ia tak lupa pesan Ayahnya bahwa hafalan tidak boleh hilang dan kalau sampai hilang ayah akan memutuskan pendidikan nya menjadi dokter.

' Dara Rhoma Irama calling.'

"Hallo, Assalamualaikum." Suara milik Windara.

"Walaikumussalam, sayang. Eh,," bukan Azhar kalau tidak bisa membuat pipi Dara memerah seperti kepiting rebus.

"Ih, apaan sih. Zar, lagi dimana?"

"Dihatimu."

"Ribut jangan? Serius ih, dimana?"

"Jangan dong nanti baper. Lagi di jalan, macet nih.

Windara tersenyum sendiri di balik teleponnya. 'emang udah baper, zar.'

"Oh yaudah nanti kalau udah nyampe rumah bilang yah. Aku mau ke pasar dulu sama mamah. Mau nitip sesuatu gak?"

"Tumben mau ke pasar. Nitip apa?"

"Mau dimasakin apa maksudnya?" ujar Dara datar.

"Nah gitu dong nanya nya, kan jadi gak ambigu. Gak usah deh, cukup kamu aja ada."

"Azharr,,, udah ah."

Tut..tut... sambungan pun terputus. Azhar pun tertawa merdeka jika melihat sahabat kecilnya marah akan kelakuannya.

08.00

Kaki Azhar pun melangkah ke rumah sekitar dua bulan tak ia injak.

"Assalamualaikum, bunda.. ayah..."

Bunda yang tengah masak di dapur terperanjat kaget karena Azhar sebelumnya tidak bicara terlebih dahulu kalau hari ini ia pulang.

"Wa'alaikumussalam, ya Allah anak bunda dateng, gimana sayang apa kabar?" Azhar pun langsung menyalami tangan bunda.

"Baik bunda, cuman setres aja. Lama-lama aku jadi dokter gila nih." Jawab Azhar.

"Sutt, omongan itu doa loh. Tunggu yah, bunda panggil ayah." bunda bergegas memanggil ayah yang berada dihalaman rumah. Rutinitas pagi ayah adalah memandikan burung-burungnya.

Azhar pun menyenderkan punggungnya di sofa sambil mengutak ngatik handphone nya.

To : Dara Rhoma Irama

'Aku udah sampai dengan selamat sentosa, bahagia, selamanya. Kamu masih lama?'

Mau dijemput gak?'

[WIND's 2] MUHASABAH CINTA WINDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang