#28. Perasaan Siapa yang Kau Jaga

114 9 0
                                    

HAPPY READING.

"Windara maafkan aku, aku benar benar khilaf." aku hanya mengangguk mendengar permintaan maaf dari mulut azhar. Mata ku sudah sulit untuk menangis, tak ada yang mampu lagi ku keluarkan.

Dia terus mengelus rambutku,
"Maafin aku yah. Aku mau izin keluar sebentar." Apa itu etika meminta maaf, saat aku memaafkannya dia justru ingin cepat pergi dariku. Seberapa jijiknya kamu terhadapku.

Aku tak memperdulikannya, dia pun melenggang pergi di ambang pintu.
Sakit sekali, aku memutuskan untuk sholat ashar.

Saat semua yang aku ingin begitu menyakitkan
Saat semua yang aku bangun runtuh seketika
saat cinta yang ku miliki berlalu dengan sengaja

seketika aku tersadar
malam itu..

detik itu.. aku pernah berdoa..

"berikanlah aku yang terbaik wahai sang maha baik."

Tetes air mata kini mengalir terus dari bola mataku
Mengapa saat doa ini ingin terwujud aku terus menyalahkanNYA, menghakiminNYA,
Tanpa berkaca?

Aku ini siapa?
Mungkin Inilah alasan dia yang ku cinta pergi

Karena sang pemilik cinta rindu akan kehadiran cinta di hatiku untukNYA
Terlalu banyak tangis yang kuhadirkan untuk dunia
Sampai aku lupa dosaku di setiap menit bertambah tanpa bisa aku mengurasnya

Aku sangat terkejut saat garis 2 menjadi sebuah bukti cinta. Saat tadi Fadlan mengantarku pulang, Aku melewati apotik karena Aku ingin membeli obat untuk kepalaku yang pusing.

Aku membeli tespack itu hanya karena penjaga apotik yang menyarankan, mungkin karena Ia tahu gejala yang ku ceritakan.
Dan ternyata sekarang terbukti benar, Aku hamil. Aku akan menjadi seorang ibu dan Azhar menjadi seorang ayah, Masha Allah. Apa ini jalan allah untuk membuat azhar lebih mencintaiku.

Ya allah terimakasih.
Aku akan cepat memberitahu azhar.

--

Sayangnya kemarin belom sempat aku memberitahu Azhar, entah kemarin Azhar pergi kemana. Rasa pusing yang terus menggelayuti kepalaku membuat ku ingin selalu merebahkan kepalaku.
Dan sayangnya juga saat tadi pagi sepertinya Azhar buru-buru, Ia tak membangunkanku sampai aku kelewatan waktu subuhku. Mungkin dia sedang sibuk untuk operasi dadakan.

Aku sangat tak sabar ingin memberitahu Azhar, kemungkinan saat nanti dirinya pulang aku akan cepat memberitahunya.

Aku sudah siap dengan peralatan mengajarku, hari ini menjadi hari pertama bagiku bertemu murid baru.

"Assalamualaykum semuanya." Aku melangkahkan kaki ku di ruangan VII A.
Semua murid menjawab salamku. Banyak tatapan heran dengan kehadiranku, ya wajar karena ini pertama kalinya.

"Selamat pagi, Saya Windara. Saya guru biologi baru untuk kalian."

"Wah akhirnya, surga terpancar di kelas suram ini." Aku menatapnya konyol. Apa maksudnya.

"Ya Allah akhirnya Bu Nita dikeluarin, rahmat bagi kita semua." Ucap teman sebelahnya. Keadaan kelas kini riuh.

"Saya minta ketenangan kalian." Suara pun satu persatu lenyap.

"Baik penurut sekali kalian." Aku tersenyum. " Jadi saya minta pekerjaan rumah minggu lalu yang di beri Bu Nita minggu lalu. Kumpulkan di meja Saya sekarang."

[WIND's 2] MUHASABAH CINTA WINDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang