#5. Kamu Hilya?

154 11 2
                                    


Cemburu adalah kesalahan yang tak bisa disalahkan.
***


Sudah sebulan Azhar belum pulang kerumah. Ah kangen sekali rasanya.
Lambat sekali rasanya waktu jika ia tak ada.

Dari kemarin pun kami tidak pernah lost kontak, namun hari ini ia belum mengabariku sama sekali. Ya mungkin dia sibuk, posstive thingking aja dulu.

Biasanya jam segini Azhar selalu PAP keadaan kampusnya. Kadang ngirim poto bule yang lagi observasi di kampusnya, kadang ngirim gambar tukang siomay, tukang bersih-bersih, tukang cilung, satu lagi dosen killernya. Selalu tertawa jika membayangkan bagaimana Azhar mengabadikan moment tersebut. Lucu pastinya.

Hari ini aku tidak ada kegiatan apa-apa, sekolahkan udah libur, jadwal kerja kelompok juga udah gak ada lagi, yang ngajak jalan juga gak ada.

Tling.
From : Azhar subuh.
'Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh'
'Nanti sore ke resto biasa yah.'
'Kita ketemu disana.'
13.07

Pucuk dicinta ulan pun tiba, baru saja diomongin orangnya malah ngajak ketemuan. Rezeki anak sholehah bukan?

To : Azhar shubuh.
'Okey pak boss.'
13.07

Sudah 2 jam dara menggonta-ganti pakaian untuk mecocokkan dengan tubuhnya.

'oh yang ini'

'ah kurang pas'

'ih kaymaka e-emak.'

'gendut banget gua kaya babon.'
.....
.....

Hanya kalimat itu yang sedari keluar dari mulut dara. Azhar juga sudah berangkat dari 15 menit yang lalu. Tapi dara belum menemukan pakaian yang cocok untuknya.

'udah deh yang ini aja.'
Alhamdulillah.

Gadis itu segera pamit pada ibunya, dan bergegas menaiki mobil yang dipesannya melalui online. Untungnya gakada angin gak ada ujan jalaanan pun cukup lenggang.

Setelah sampai dara melihat sekeliling restaurant.

Dari punggungnya saja, dara sudah bisa mengetahui kalau yang sekarang menjadi objeknya adalah Azhar.

Dara pun menghampirinya.
"Pak BOSS.." teriak dara sontak mebuat Azhar tersentak kaget.

"Astagirullah, Assalamualaikum kek apa kek." Tegur nya.

"Wa'alaikumusslam." Jawab dara sambil menunjukan senyum lebar dan mata nya menyipit.

"Mau mesen apa?"

"Kaya biasa." Ucap Dara.

Saat pesanan dara dan Azhar hendak diantar, terjadi keributan kecil di tengah kaffe. Ada seorang perempuan berkerudung biru bercorak tengah meminta maaf atas kesalahannya, sepertinya ia tak sengaja menumpahkan pesanan pelanggan.

"Hilya.." dara sangat terkejut saat Azhar berteriak nama yang asing di telinganya.

Ternyata Hilya itu, perempuan berkerudung biru tersebut. Hilya pun menghampiri mereka.

"Hai, Assalamualaikum. Maaf yah, itu tadi katanya pesanan kamu. Gak sengaja banget deh sumpah." Curhat hilya sambil menaruh tas warna merahnya di meja.

" Wa'alaikummussalam." Jawabku bebarengan dengan Azhar.

"Gakpapa, hilya. Macet banget yah jalanan?" Azhar berbasa-basi.

"Hmm, benar-benar jakarta itu macett parah. Bikin pusing ya kan? " Azhar dan hilya tertawa bersama.

"Mau pesan apa Hilya." Tanya Azhar sambil meberikan daftar menu.

"Samain aja deh kaya kamu."

"Ehemm." Deheman dara yang merasa tidak terima di cuekin.

"Oh iya, sampai lupa. Dara kenalin ini hilya, dan hilya ini dara yang waktu itu aku ceritain."

"Dara.." sahutku sebagai tanda pengenalan. Begitupun dengan Hilya sebaliknya.

"Oh ini dara, makasih banget yah dara." Aku sangat terkejut mendengar ucapannya. Hah, makasih, buat apaan?

"Makasih?" ucapku sambil mengerutkan keningku.

"Jadi gini lo, Ra." Baru saja hilya ingin menjelaskan namun hak suaranyalangsung direbut oleh Azhar.

"Hilya ini yang waktu itu kecelakaan, inget gak?" aku kembali mengingat-ingat, yang mana yah.

Aku menggeleng tidak tahu.

"Yang kamu tiba-tiba ada di jalanan, terus ngetuk kaca mobil aku. Kirain aku gembel, eh gaktaunya bidadari." Ya Allah kenapa zhar selalu bikin melting sih. Pengen bawa balik ih, batinku.

Merah sudah pipiku, "Oh, inget. Udah sembuh kamu?" tanyaku pada Hilya.

"Alhamdulillah, seperti yang kamu lihat. Paling sih tinggal rutin periksa ke dokter tiap bulan." jelasnya

"Oh, Alhamdulillah ya." Balasku.

"Ra, Hilya ini ternyata teman kampusku. Aku aja baru sadar, pas ketemu di kampus." Jelas Azhar.

"Ohgitu, enak dong yah." Ucapku.

"Enak lah, ketemu terus kita jadinya. Yakan hil?" Azhar menaikkan kedua alisnya.

'Apa-apaan ini tadi ke gue sekarang ke hilya, dasar cowok.' Batin Dara.

Aku hanya terus memakan makananku tanpa memperdulikan mereka berdua.

--

VOTE DAN COMMEMT!

Dan lanjut part selanjutnya, makasi💚

[WIND's 2] MUHASABAH CINTA WINDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang