#12. Wedding or ...

148 10 3
                                    

Dimasa kecil ini hari yang kuimpikan menjadi seorang princes dihadapan prince ku. namun sekarang aku menjadi tidak percaya diri berhadapan dengannya. maaf, aku melukaimu atas cintaku.
#MCW
**


Hari ini akan menjadi hari yang kurasa semua orang berbahagia, tapi bagiku hampa.

Semua masih tak bisa kuyakini bahwa hari ini adalah hari pernikahan yang selalu kuimpikan.

Senyumku palsu dihari ini. Semua hanya ku pajang untuk keluargaku, tamu undangan dan dirinya.

Teruntuk kamu yang aku cintai, doakan aku cepat melupakanmu dan segera berbakti kepada suami ku nanti. Entah apa yang aku takutkan hari ini, aku takut mengecewakan fadlan atau aku takut kehilanganmu.

--

Semua tamu sudah datang berdatangan, keluarga dara yang berjauhan diantar pulau kini sudah berkumpul menjadi satu di pernikahan dara.

Ijab kabul akan dimulai jam 09.00 pagi, tamu yang diundang di acara akad hanya tamu inti saja.

Rumah dara sudah terhias dengan sangat cantik, warna pink salem menjadi warna yang dipilih untuk dekorasi rumah pengantin itu.

Kursi penghulu sudah diduduki, keluarga dara juga sudah bersiap siap di lantai dasar untuk menyambut kehadiran sang pengantin pria.

Di kamar dara masih memikirkan apa keputusannya ini benar atau salah? Sungguh ini terlalu cepat bagi dara. Dan mengapa cepat juga bagi dara mengiyakan saran dari azhar tanpa memperdulikan perasaannya sendiri.

Kamar dara terketuk dan datang seseorang dari balik pintu, ternyata itu mamahnya. Mamah menghampiri dara dan duduk disamping ranjang.
Sebagai seorang ibu, mamah sangatlah seorang yang peka. Ia sangat mengerti perasaan dara, namun mamah selalu berkata, ini keputusanmu dan ini juga tanggung jawabmu, tidak ada yang perlu disesali untuk takdir Allah.

mamah mengelus pucuk kepala dara, seperti biasa mamah memberi pundak untuk kepala dara dapat bersender. Pundak mamah memang mampu sebagai magnet bagi dara untuk melampiaskan segala keluh kesahnya.

Biasanya ia langsung bercerita tentang perasaannya tapi kali ini dia hanya ingin terdiam, biar waktu yang berjalan atas izinnya.

Pintu kamar dara terketuk untuk kedua kalinya, kali ini yang terlihat dibalik pintu ada papah dan Ali yang langsung masuk ke kamar dara. Terlihat raut muka dari keduanya terlihat bingung, seperti ada kejanggalan.

"Ada apa, pah?" tanya mamah menatap lekat mata papah.
Papah tidak menjawab pertanyaan ibu, justru ayah menarik tangan mamah dan mengajak ke luar kamar.

Ali masih berada di dalam kamar Dara pun mengundang pertanyaan Dara,

"Bang, ada apa di luar. Apa ijab kabul sudah selesai?"

Ali tak mampu menjawab, dia hanya berkata untuk Dara berdiam diri di kamar saja.
Di dalam benaknya Dara terus bertanya, ada apa ini? Apa aku telah resmi menjadi isteri orang?

Di luar ruangan papah memberi tahu apa yang terjadi pada mamah. Tadi keluarga fadlan telah datang ke rumah, namun miris mereka datang membawa kabar duka bahwa fadlan pergi meninggalkan rumahnya. Entah kemana dirinya pergi. Keputusan dari keluarga fadlan yang membuat papah terkejut, keluarga fadlan telah memutuskan untuk membatalkan pernikahan ini.

"Astagfirullahal'adzim." mamah menitihkan air mata sambil menutup mulutnya agar tidak ada yang mendengar bahwa dirinya menangis terutama Dara.

"Apa yang terjadi om?" tanya Azhar.
Ternyata Azhar sedari tadi sudah mendengarkan percakapan mamah dan papah dara.

[WIND's 2] MUHASABAH CINTA WINDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang