Chapter 1

153 11 2
                                    

Rasa penasaran akan berubah menjadi perasaan yang lebih lebih spesial seiring berjalannya waktu
---

Di pagi hari, matahari baru memunculkan sebagian tubuhnya yang membuat cahaya masuk menembus jendela sehingga mengenai indra penglihatan. Seorang gadis bernama Naifa terbangun dari tidur yang nyenyak, dilihatnya jam beker di meja kecil samping tempat tidur. Pukul 05.00. Ia merenungkan sejenak pikirannya tentang mimpinya yang tidak jelas itu.
Astaga rutuknya

Naifa pun segera bangkit dari kasur kesayangannya kemudian menuju ke kamar mandi. Setelah itu, Naifa bersiap siap untuk berangkat sekolah. Dia hanya mengenakan bedak bayi dan mengoleskan liptint nya tipis saja. Kemudian mengambil tas dan menuruni anak tangga buat ke ruang makan yang berada di lantai satu.

"Selamat pagi" sapa Arin, sang Mama sambil menyodorkan sepiring nasi goreng ke arah Naifa

"Selamat pagi juga" ucap Naifa membalas sambil mengambil piring tersebut. Ia menatap keluarganya yang lengkap. Ada Papa, mama, dan adik laki-lakinya

Saat sarapan berlangsung tidak ada yang berbicara satupun. Karena Archandra, selaku Papa Naifa mempunyai beberapa peraturan di rumah yang tidak boleh dilakukan.

"Yuk kak. Nanti telat" ucap Archandra memberi tahu saat seleesai menghabiskan sarapan

Naifa menyelesaikan sarapan nya yang belum habis dengan cepat dan segera pamit ke mama yang sedang mencuci piring di dapur.

"Ma kakak berangkat ya" ucap Naifa setengah berteriak agar kedengaran Arin

"Iya hati-hati." jawab Arin dari dapur

--------

Naifa menyalami punggung tangan Archandra,
"Belajar yang bener" pesan Archandra
yang Naifa jawab dengan acungan jari yang seakan menjawab 'oke'

"Hai Naifa," sapa seorang temen saat Naifa turun dari mobil

"Hai juga" ucap Naifa sambil memaksakan senyum nya. Dia itu Viona Shafira Almeska. Gadis yang mempunyai rambut lurus serta curly di bagian bawahnya dan berkacamata. Naifa kenal dengan Viona, karena Viona merupakan teman semasa MOS nya dulu.

"Mau ke kelas?" tanya Viona. Naifa pun mengangguk

"Iya nih. Gue duluan ya" ucap Naifa sopan lalu mendahului jalan Viona saat dia memberikan izin.

Naifa terus melangkahkan kaki dengan sebuah earphone yang terpakai di kedua telinganya sampai memasuki kelas X IPA 1.

"Hah anak ini belum datang juga" gumam Naifa sambil melihat ke bangku di samping yang belum ada orang. Lantas Naifa melepas earphone dan memasukannya ke dalam tas.

"Naifaa lihat PR Fisika dongg, gue belum nih," ucap salah satu siswi di depan Naifa yang sedang mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, yang Naifa yakini dia habis lari.

"Kok lo belum ngerjain kemaren kemana aja?" tanya Naifa cuek. Dia itu sahabat Naifa semenjak Naifa sekolah menengah pertama, dan ini sudah menjadi salah satu kebiasaan seorang Santi Chiana Saputri.

"Yaelah plis sihhh, kemaren pulang dari acara gue tidur pas malemnya gue stalking oppa oppa ganteng. Pas liat mapel baru inget ada PR. Mau gue kerjain tapi lupa caranya." jelasnya panjang lebar dengan satu tarikan nafas. Santi menatap Naifa dengan pandangann memohon

"Noh" ucap Naifa akhirnya menyodorkan buku tulis bersampul coklat

"Hehe makasih Naifa yang cuantik," ucap Santi memuji sambil mengambil buku yang di sodorkan Naifa tadi.

Naifa menatap Santi datar
"Muji kalo ada maunya"

"Hehe" cengir Santi tanpa merasa bersalah lalu melanjutkan aksi menyalin jawaban Naifa ke buku tulis miliknya

Tet...tet
Tepat setelah bel masuk berbunyi Santi telah menyelesaikan tugasnya.

"Huh! Untung udah selesai," katanya sambil menghembuskan nafas kasar

"Makanya ngerjain PR itu di rumah bukan di sekolah," ucap Naifa sarkatis

"Yaudah sih iyaa," jawabnya

"Dahlah yuk udah di panggil kepala sekolah tuh" kata Naifa saat Pak Kepala Sekolah memberitahu bahwa upacara akan dimulai 5 menit lagi yang mengharuskan muridnya untuk ke Lapangan sekarang.

"Emang ini hari apa?" tanyanya sambil memasang muka polos

"Pikir sendiri" ucap Naifa malas lalu meninggalkan Santi

Untung temen batin Santi

--------
Maaf typo masih bertebaran🙏

Naifa ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang