VIONA menatap Papanya, Archandra yang kini sedang menyetir. Viona jadi teringat dulu sewaktu ia kecil, pernah di ceritakan Mamanya sewaktu Archandra mengajak mereka piknik. Saat itu suasana terlihat sangat bahagia, mereka terus bersenang-senang.
Tanpa sadar ujung matanya mengeluarkan air mata, dengan segera Viona menghapusnya sebelum ada yang lihat. Namun, sayang Archandra sudah duluan melihat lewat kaca tengah. Mereka bertatapan cukup, sampai Archandra tersenyum yang mampu menular ke Viona.
Archandra menatap Arin penuh arti. Seolah mengerti, Arin segera bertanya arah rumah Viona karena Archandra lupa
"Dari sini lurus aja terus belok kanan apa belok kiri?" Melihat Viona yang melamun membuat Naifa menyenggol tangannya, Viona pun tersadar "Belok kiri" ucapnya pelan namun masih bisa terdengar
Akhirnya setelah menempuh waktu kurang lebih 5 menit, mereka telah sampai di sebuah rumah ber cat coklat minimalis. Arin sempat mengangguk lalu menyuruh semuanya turun dari mobil
Viona berjalan menuju pintu depan rumahnya dengan wajah gugup. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu lalu munculah wanita paruh baya yang terlihat dengan paras anggun
"Viona, Mama belum--" ucap Kejora, Ibu Viona dengan menggantung saat menyadari orang yang berada di belakang anaknya"Kirana" panggil Archandra dengan nada pelan. Kirana merupakan nama belakang Kejora. Kejora menatap mantan suaminya, lalu beralih kesamping, yang terdapat Arin dan Naifa yang sedang tersenyum tipis
Archandra tahu ada kebingungan dan rasa kecewa yang terpancar dari sorot mata Kejora
"Boleh kita masuk?" Tanya Arin dengan nada ramahKejora mengangguk, lalu mempersilakan mereka masuk
"Jadi ada perlu apa ya Anda kesini?" Tanya Kejora dengan wajah datar dan ucapan yang sengaja ia buat formal. Viona sudah terlebih dahulu memasuki kamar"Bisa kita bicara berdua?" Tanya Archandra. Kejora menatap lelaki yang menyakitinya itu dengan padangan tajam yang menusuk. Namun terselip juga rindu walaupin sedikit
"Kenapa tidak disini saja?" Ucap Kejora. Archandra menghela nafas dan merasakan tangan Arin yang mengusap tangannya. Hal itupun tidak luput dari pandangan Kejora
Archandra pun menjelaskan dengan rinci agar Kejora bisa mengerti
"Saya minta maaf jika selama ini membuat kamu merasa terluka. Sejujurnya dari awal kita berumah tangga, saya sudah mencoba untuk mencintai kalian. Tapi, perasaan cinta saya terhadap Arin lebih besar. Saya akui, saya merasa bersalah. Maafkan saya yang meninggalkanmu di saat waktu tidak tepat"Kejora mengalihkan pandangnnya sejenak dari Archandra. Melihat Archandra datang dengan keluarga barunya sama saja membuatnya tersakiti
"Anda meninggalkan saya dengan harta" ucap Kejora sambil terkekeh pelanHanya sampai situ saja obrolan yang Naifa dengar. Namun ia bersyukur, akhirnya masalah ini selesai juga. Papanya juga berjanji tidak akan pilih kasih sayang terhadap Viona.
--------
Berita Gilang yang akan kembali setelah memenangkan juara 2 perlombaan sangat banyak diperbincangkan sepanjang Naifa pergi ke kantin. Tak sengaja juga ia mendengar namanya disebut-sebut bahkan ada beberapa yang terang-terangan mentapnya tidak suka
Naifa tidak peduli itu, sekarang ia sedang memfokuskan pendengarannya tentang Gilang lewat cerita Savra. Ada juga Viona yang baru bergabung dengan mereka di kantin. Membuat Fabian menatap bingung.
"Sebenarnya gue sama Gilang itu pernah pacaran"
"Serius?" Itu bukan suara Naifa melainkan Viona. Viona sekarang yang menemaninya selama tidak ada Santi. Untungnya Viona sudah tidak marah lagi dengannya dan sikapnya kembali seperti dulu
Savra mengangguk, mengiyakan pertanyaan Viona
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Naifa ( TAMAT )
Teen FictionDia Naifa Adreana Putri Dia Perempuan yang Gue sukai Dia gadis yang Gue cintai Dia penyemangat hidup Gue, yang kata orang parasnya biasa saja Dia kesayangan Gue, dan Gue harap bisa bersama dengannya se.la.ma.nya ~~~ Naifa Adreana Putri. Gadis yang l...