chapter 7

52 3 0
                                    

Langit itu indah. Banyak benda-benda yang berguna bagi dunia ini.
-Naifa-

MALAM yang indah mampu menggambar suasana hati Naifa. Ketenangan adalah hal yang senang sekali ia rasakan apalagi dalam suasana sendiri. Ia bisa saja menuangkan ide yang selalu menetap dipikirannya dalam sebuah tulisan di blog. Tulisan mengenai kisah hidupnya. Bukan kisah dari sewaktu Naifa lahir, melainkan kisah sewaktu mulai bermunculannya masalah.

Kegiatan menulis ini sudah ia lakukan semenjak menikah. Biasanya setelah menidurkan anaknya, sambil menunggu sang suami pulang kerja.

Lengkungan garis bibir ke atas selalu Naifa tampilkan dan tangannya terus menari nari di atas keyboard laptop. Terkadang dia bergumam saat memilih diksi yang bagus agar cocok dengan narasi yang dibuat

Suara deru mobil memasuki indra pendengarannya. Seakan tahu pemilik mobil itu, Naifa segera menghentikan aktivitasnya. Ia segera bangkit dari kasur menuju pintu rumah, untuk menyambut lelaki yang selalu diunggu

----------

Naifa memasuki pintu rumah dan netranya langsung menangkap sang Mama yang sedang memasak dari dapur. Dengan senang Naifa menghampiri dan memeluknya

"Udah makan belum?" tanya Arin

"Tadi sih Naifa cuman ngemil sedikit doang. Tapi masih laper sih" jawab Naifa

"Makan dulu gih. Di meja makan udah mama siapin sop ayam"

"Iya"

Naifa pun menghampiri meja makan dan memakan makanan buatan Mama yang selalu menjadi kesukaannya setiap saat.

Besok hari sabtu namun Naifa harus tetap sekolah karena pengenalan anggota PMR. Setelah makan malam, Naifa melanjutkan aktivitas malam sabtu, yaitu menonton drakor. Setelah mengambil laptop, headset dan makanan ringan, Naifa segera ke ruang keluarga. Adik nya sedang asyik menonton film spiderman. Naifa duduk di sofa sampingnya. Riko, adiknya sempat menoleh ke arah Naifa, namun Riko kembali memfokuskan matanya ke film itu.

"Yaah abis filmnya" Suara Riko membuat Naifa menoleh ke arahnya. Riko melihat apa yang sedang Naifa tonton

"Kakak nonton film apa?" tanyanya kemudian
"Drakor" jawab Naifa dan Riko hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. Gak lama dari itu Riko kembali ke kamarnya untuk tidur.

-------

Sinar matahari membuat mata yang semula terpejam pun terbuka. Naifa lihat jam yang ada di handphone. Pukul 05.00. Segera Naifa menyibakan selimut lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah semuanya sudah siap Naifa melangkahkan kaki keluar rumah setelah berpamitan pada mama.

Sesampainya di sekolah Naifa duduk di ruangan yang dipake buat ekskul PMR. Pengenalan anggota pun dimulai. Dari ketua PMR, sekretaris, bendahara, seksi dokumentasi, anggota baru. Naifa terus memerhatikan dengan seksama apa yang pemuda di depan itu bicarakan mengenai peraturan.

Sebenarnya Naifa risih, lantaran ketua ekskul itu yang terus melirik ke arahnya.

Jadwal PMR kali ini cukup singkat. Naifa pun segera keluar dan berjalan ke arah gerbang untuk pulang.

Naifa ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang