Chapter 39

41 1 0
                                    

Happy Reading 📚
---

SEMUANYA sudah siap. Dengan punggung yang tegak Naifa mulai menekan tuts, membunyikan sebuah nada yang selalu di mainkannya. Nada yang menyiratkan akan penyesalan dan kehilangan.

Suara riuh tepuk tangan kembali di dengarnya saat penampilan Naifa selesai. Dengan senyum puasnya naifa membungkukan badan, memberi hormat terakhirnya.

Namun, saat ia menegakan kembali badannya. Netra Naifa menangkap figur pemuda yang baru masuk. Ia terpaku pada sosok itu, sosok yang memegang alat musik di tangannya. Orang yang sangat Naifa rindukan kehadirannya.

Naifa rasa, bukan dirinya saja yang kaget. Teman-temannya pun terkejut.

Gilang

Gilang ada disana

Tersenyum dari jauh

Naifa menggelengkan kepalanya berulang kali, berusaha mengusir mimpi yang selalu hadir di setiap tidurnya. Gilangnya hadir.

Sambil menatap lekat Naifa, Gilang memposisikan Biola yang dibawanya terletak di pundak. Sembari memainkan lagu Perfect-Ed Sheren, Gilang menatap penuh arti seseorang yang amat di cintainya.

Kini Gilang sudah berada di hadapan Naifa. Beberapa langkah bagi Naifa untuk mendekapnya.

"Jadi di hari spesial ini, kita datangkan nih! Alumni pemilik penghargaan terbanyak. Seseorang yang paling menginspirasi, dan mungkin dijadikann idola para adik kelasnya. Gilang Abizard!"

Bahkan suara MC seakan angin berlalu bagi Naifa. Fokusnya hanya pada uluran tangan Gilang. Dengan keberanian Naifa mulai menyambut uluran tangan Gilang.

Namun, disaat itu juga, Naifa menngalami gempa. Tubuhnya berasa diguncangkan.

--------

Aku mengernyit, samar-samar mendengar suara seseorang memanggil namaku cukup keras. Membuat telingaku rasanya berdengung.

"NAI!"

Aku mengerjapkan mataku, mencoba beradaptasi dengan cahaya. Tadi gelap...dan aku bermimpi. Tanpa sadar air mataku mulai menetes dengan deras.

"Naifa"

Ucap seorang lelaki lalu menaiki ranjang tempatku sekarang dan mendekapku erat, seolah aku rapuh.

"Mimpiin dia lagi?" Tanyanya. Masih dalam pelukannya aku mengangguk.

Dia suamiku, menguraikan pelukannya, menatapku dengan pandangan teduhnya.
"Gilang udah tenang Nai, lupain dia yaa. Dia mungkin disana udah bahagia karena kamu aman bersamaku"

"Sekarang aku mau ambil minum dulu"

Selagi menunggu Adyano, pasangan hidup dan teman masa kecilku, aku mengambil figura yang sudah lama dan selalu disimpan di laci. Figura seorang lelaki yang sudah menemaniku beberapa tahun.

Gilang Abizard. Aku menatapnya dengan sendu, rasa sayangnya kepadaku tidak akan pudar. Makasih Gilang sudah melindungiku selama ini.

Aku dan Gilang memang berpisah karena Tuhan gak mengizinkan kami bersama. Saat acara perpisahan sekaligus promnight aku balikan dengan Gilang.

Hari itu menjadi moment istimewa di hidupku. Gilang memberiku kejutan, dia juga memintaku menjadi pacarnya kembali dan bilang kalimat manis nan panjang yang mampu membuatku bahagia.

Selama ini aku selalu bahagia bersamanya, apalagi saat mengingat bagaimana Aku, Adyano, dan Gilang bertemu pertama kali. Aku tersenyum, mulai melupakan kesedihan yang melandaku beberapa saat lalu.

Adyano datang ke kamar kami, lalu memberiku secangkir air minum. Aku menerimanya.

"Aku tiba-tiba inget pertama kali kita ketemu setelah sekian lama" ucapku masih mempertahankan senyum yang kata Adyano manis.

Adyano nampak berfikir, mungkin dia berusaha mengingat kembali. Aku memakluminya, tentu saja itu sudah lama, sampai sekarang kami sudah memiliki anak.

Wajahnya murung seketika, "Waktu itu kamu gak ingat aku, mom" ucapnya seperti anak kecil

Kadang kalau mengingat sifat Adyano aku jadi mengingat Fabian. Seseorang yang membawa ceritaku dengan Gilang.

Lalu tatapan Adyano berubah serius, "Saat itu dia berusaha banget ngejaga kamu layaknya barang berharga."

"Aku akan melanjutkan perjuangannya Nai, aku akan terus mencintaimu, menjaga kita, dan melindungimu sampai kapanpun. Agar Gilang disana bisa bahagia"

Aku beruntung bisa mendapatkan orang sebaik Adyano yang mau menerima masa laluku apa adanya. Bahkan Adyan siap menjadi pendengar tentang keluh kesahku menjaga anak kami, atau mendengarkan cerita tentang mantan pacarku.

Gilang meninggal tepat di hari aku wisuda. Saat itu kami bukan di Indonesia lagi, kami kuliah di Amerika dengan universitas yang berbeda. Rasanya singkat dan cepat sekali waktu berlalu. Sekarang aku tetap tinggal di Amerika, karena Adyan bekerja disini.

Gilang menceritakan tentang keluarganya, kalau dia bakal nerusin perusahaan yang sudah di bangun Ayahnya karena kak Savra tidak berniat meminpin perusahaan sebesar itu. Dan juga Ibu kandungnya Gilang meninggal, oleh sebab itu Gilang mengikuti saran Ayahnya. Bertemu sesekali dengan orang tua Gilang membuatku ikut merasakaan beratnya menjadi Gilang.

Gilang juga ternyata memiliki hobi musik sama denganku. Aku yang bisa bermain piano sejak kecil sama seperti dirinya yang bisa bermain biola.

Adiknyapun, Farah tinggal bersama ayahnya. Namun, naas baru setahun Gilang resmi mengganti jabatan Ayahnya saat itu juga pencipta memanggilnya untuk menemani sang ibunda yang sudah pulang duluan.

Mungkin ini saatnya Tuhan membiarkan Gilang istirahat untuk selamanya. Aku tau. Walaupun Gilang tidak menceritakan langsung, aku tau kalau dia ada masalah.

Setahun kemudian Adyano datang kembali ke dalam hidupku. Mengisi kekosongan yang sempat ada. Dan berhasil membuatku jatuh cinta kembali dan melupakan masa berkabung yang kualami.

Dengannya membuatku merasa dia pengganti Gilang yang tepat. Satu fakta yang aku tau selanjutnya, Kalau Adyan ternyata tetangga lamaku yang dahulu pindah.

Tuhan, sekarang aku tidak ingin menanyakan tentang jodohku lagi, biarkanlah aku menjalani kebahagiaanku. Aku hanya meminta, tolong, jangan membuat kak Gilang bersedih disana. Jaga dia disana.

THE END

Kalau kalian teliti dan gak lupa, aku pernah singgung tentang Adyan👀

Maaf kalau endingnya gak sesuai ekspetasi dan harapan kalian. Terima kasih banyak buat yang udah sempetin waktu berharga kalian untuk membaca cerita yang masih banyak kekurangannya ini♡

Jangan lupa baca cerita baru aku
Mi Gemelo Del Mar

Jangan lupa baca cerita baru akuMi Gemelo Del Mar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naifa ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang