Aku bahagia. Walaupun hanya sesaat...
-Gilang-Naifa merasa aneh dengan sikap Santi. Semenjak masuk kelasnya Santi hanya serius mengikuti pelajarannya, biasanya dia yang suka berkicau cerita ini itu layaknya burung beo, sekarang hanya diam memperhatikan guru yang sedang menerangi pelajaran di papan tulis.
"Lo kenapa San?" Tanya Naifa saat istirahat. Mereka istirahat hanya menghabiskan waktu di kelas saja, entah mengapa Naifa merasa bahwa Santi ingin mengatakan hal yang serius kepadanya.
"Hmm gue pengen ke luar negeri Nai" ucap Santi mulai cerita. Lantas perlahan air mata Santi mulai jatuh.
"Maaf" katanya. Naifa merasa heran kenapa Santi sampai menangis seperti ini dan juga miminta maaf.
"Lo kenapa nangis sih. Nambah jelek mah baru tau rasa" ucap Naifa yang membuat Santi mengusap air matanya. Santi menatap Naifa dengan tatapan sendunya, lalu kalimat yang yang keluar dari bibir Santi membuat Naifa terdiam.
"Gue ada acara keluarga selama seminggu di sydney" ucapnya. Naifa hanya menghela nafas kasar, bukannya apa sedari tadi Naifa berfikir Santi akan pindah ke luar negeri dan ternyata sekarang dia sudah mendapat jawabannya bahwa Santi hanya memilliki urusan keluarga.
"Lebay lo! Sangkain gue mah apa" kata Naifa dengan nada jengkel. Santi pun langsung tertawa lalu memeluk Naifa
"Maaf ya harus ninggalin lo" kata Santi dalam pelukannya. Naifa mengurai pelukan mereka "Gak papa kok. Lagian lo kira gue anak kecil" ucap Naifa yang berbanding balik dengan hatinya. Naifa terus berfikir selama ini yang paling dekat dengannya hanya Santi, walaupun Santi orangnya ngeselin tapi bagaimanapun dia sahabat Naifa.
Maafin gue Nai, gue belum siap cerita batin Santi.
"Lo berhak bahagia San" gumam Naifa
---------
Naifa merutuki dirinya yang tidak bergerak dengan cepat untuk menghindari pulang bareng Gilang. Alhasil, pas pulang sekolah Gilang sudah berdiri di depan pintu kelasnya. Santi gak bisa pulang bareng Naifa, dia bilang dia harus berkemas buat keberangkatannya besok. Sedangkan Viona bersikap seperti menjauh darinya. Naifa menghela nafasnya, dilihatnya lagi pemandangan jalan raya kota Bandung dari kaca mobil Gilang. Dia tadi sudah meminta maaf ke Santi karena tidak bisa mengantarnya ke bandara besok di karenakan sekolah dan Santi pun memakluminya
Gilang yang melihat Naifa menghela nafas pun bertanya
"Kenapa?"Naifa menoleh ke arah Gilang yang sedang mengemudi "Gak papa" jawab Naifa
Gilang yang mengerti kalau cewek bilang gak papa itu pasti artinya ada apa apa, segera membelokan mobilnya ke arah kanan, berlawanan arah dengan rumah Naifa. Naifa yang bingung pun bertanya "Mau kemana?"
"Ke taman"
"Ngapain?" Tanya Naifa penasaran. Gilang melihat sebentar ke arah Naifa lalu fokus lagi dalam mengendarai mobil "Nanti juga bakal tau" jawab Gilang sambil menampilkan senyum misterius.
Keheningan menerpa mereka berdua setelah pembicaraan itu, Naifa yang memang suntuk pun membuka handphone nya untuk bermain game online yang tengah populer di jaman sekarang. Awalnya dia tidak suka bermain game, namun setelah mencobanya ternyata seru juga sampai akhirnya mereka sampai taman.
Naifa duduk di kursi yang disediakan sambil menunggu Gilang yang katanya lagi membeli sesuatu lalu pandangannya terarah ke sebuah panti asuhan yang terletak tidak jauh dari taman ini. Mungkin kebanyakan anak-anak yang bermain berasal dari panti asuhan itu.
Naifa mendekati salah satu bunga anggrek yang dihinggapi kupu-kupu. Dengan pelan, Naifa mendekatinya. Baru saja tangannya terulur hendak menyentuh, namun sayang, kupu-kupu itupun terbang dengan cepat dan raib. Seakan keindahannya hanya memberi arti sementara.
Denggan sedikit rasa kecewa, Naifa menjauh dan kembali duduk di kursi. Tiba-tiba sebuah ice cream disodorkan kearahnya. Naifa yang semula menunduk, mendongak untuk melihat orang yang sudah dia tunggu. Ya siapa lagi kalau bukan Gilang.
"Makan aja" ucap Gilang karena Naifa hanya menatap ice cream itu seolah itu adalah racun. Naifa mengambil alih ice cream dari tangan Gilang lalu mencicipinya.
"Enak" ucap Naifa jujur sambil menghabiskan ice creamnya. Gilang hanya tersenyum sambil memakan ice cream dan melihat wajah Naifa yang bisa dibilang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naifa ( TAMAT )
Teen FictionDia Naifa Adreana Putri Dia Perempuan yang Gue sukai Dia gadis yang Gue cintai Dia penyemangat hidup Gue, yang kata orang parasnya biasa saja Dia kesayangan Gue, dan Gue harap bisa bersama dengannya se.la.ma.nya ~~~ Naifa Adreana Putri. Gadis yang l...