Chapter 31

20 0 0
                                    

GILANG POV

Gue menoleh melihat Naifa yang sedang menikmati pemandangan sunset dari samping. Rambutnya yang berterbangan di tiup angin membuatnya terlihat semakin cantik

Gue menyenderkan kepala di leher Naifa dan bergerak perlahan mencoba mencari kenyamanan

"Gilang" protes Naifa sambil mendorong kepala Gue menjauh dari ceruk lehernya. Dengan terpaksa Gue menjauh. Mungkin Naifa belum terbiasa dengan kedekatan kami yang Gue timbulkan

"Gilang" panggilnya lagi setelah beberapa saat kami hanya diam. Gue menatap dia gelisah, tiba-tiba saja perasaan Gue menjadi tidak enak

"Gue mau kita putus" ucap Naifa mampu membuat mata Gue menajam. Gue menatapnya seolah meminta penjelasan. Tapi Naifa diam. Jantung Gue sudah berdegup lebih cepat, khawatir apa yang dikatakannya benar

"Serius?" Tanya Gue mencoba memastikan kembali. Dia mengangguk dan itu cukup membuat perasaan Gue campur aduk. Rasa takut kehilangan menyergap begitu cepat dalam diri ini. Ucapannya membuat Gue marah, kecewa, bahkan sedih.

"Aku bahkan serius Cinta kamu Nai. Aku sayang kamu! Kamu pikir cinta itu apa? Sebuah games," ucap Gue mencoba menumpahkan apa yang dipikir. Kini aku menatapnya dengan tatapan tajam yang biasa aku keluarkan

"Maaf" ucap Naifa lirih

"Gue ini bukan siapa-siapa lo ya Nai? Lo kalo ada masalah bilang ke gue Nai, jangan menghindar dari gue. Gue gatau apa kesalahan gue, jadi bantu gue tau kesalahan gue, jangan diam aja. Sekarang apa yang gue pikirin memang bener, cinta bertepuk sebelah tangan" Ucap Gue mengubah aku-kamu menjadi gue-lo. Setelah dipikir, sepertinya Naifa memang sengaja menghindar beberapa hari belakangan ini. Gue baru aja mengingatnya

"Asal Lo tau Nai, gue gak pernah main-main sama yang namanya perasaan" ucap gue lalu berbalik badan, dan berjalan menjauhi Naifa.

"AARGHHT!" jerit Gue saat sudah di depan mobil, mencoba melampiaskan. Gue acak rambut sehingga bentuknya sudah tidak tertata rapih lagi

Gue melihat foto Naifa yang terpajang menjadi wallpaper di handphone. Foto yang Gue ambil secara diam-diam. Naifa yang sedang tersenyum, senyum yang selalu Gue sukai. Senyum yang terkesan seperti orang tersipu, dan malu.
Setelah ini apa kamu akan kembali menjauh Nai?

--------

AUTHOR POV

Naifa menatap kepergian Gilang dengan posisinya yang tadi. Tak terasa air mata mengalir dari wajahnya
"Nyatanya gue bukan siapa-siap lo kak" ucapnya pelan saat melihat dari jauh Gilang menjerit.

Pemandangan matahari terbenam disusul suara debur ombak dan burung-burung yang berkicau. Kombinasi yang sempurna dan indah, namun tak seindah hatinya.
"Tuhan, apa pilihanku tepat?" Tanyanya.

Naifa melepaskan sandal yang dipakainya. Air pantai yang sedang pasang mengenai kakinya, tak lupa wajahnya yang bersinar diterpa sinar mentari

Naifa meringis saat kebersamaannya dengan Gilang terus terputar seolah tidak mau berhenti. Jujur saja perilaku Gilang selama ini memang manis. Gilang baik, ganteng, dan pintar. Tipe idaman cewek, namun sayang sampai saat ini dirinya belum bisa membalas perasaannya

"Gue harap lo gak nyesal sama pilihan lo" ucap Fabian dari belakang yang mampu membuat Naifa terkejut

"Kok lo bisa disini?" Tanya Naifa heran

"Lo masih suka sama Gue?" Tanya Fabian balik tanpa berniat membalas pertanyaan Naifa. Dengan ragu Naifa mengangguk

"Gue jadi ngerasa mengkhianati sahabat sendiri gini" ucap Fabian terkekeh tanpa melihat Naifa yang sedang menatapnya

"Kak Fabian" tegur Naifa saat merasa tidak enak dengan perkataan Gilang

"Gue udah sahabatan lama sama Gilang. Jadi gue tau orang yang bener-bener disukainnya sama yang enggak" ucap Fabian menatap Naifa penuh arti

"Kuy gue anter pulang, daripada lo sendiri kan,"

"Oh iya, gue peduli karena lo orang yang dicintai sahabat gue."

TBC

Naifa ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang