Chapter 11

32 3 0
                                    

Semenjak gue kenal kata itu, gue jadi males buat nengok
-Santi-

"HEY" panggil seseorang. Lantas Santi yang sedang berjalan menengok ke arah belakangnya

"Tayo, hey tayo dia bis besar goblok, merangkak, menungging, terjungkal tayo selalu tolol" Ucap seorang cowok dengan tampang watadosnya melewati Santi yang kesal karena dikerjain oleh lagu bis bis itu.

Naifa menurunkan novel yang dibaca pas melihat muka Santi yang memasuki kelas dengan wajah cemberut

"Eh eneng, tumben mukanya ditekuk gitu...ntar ilang loh cantiknya" goda cowok yang membuat Santi marah

"Diam lo!" Ucap santi galak lalu duduk dibangkunya. Sedangkan cowok itu bergumam sambil mengelus dadanya "Jutek amat mbaknya, untung suka"

Naifa melirik kearah Santi yang sedang menyilangkan tangannya di meja

"Kenapa lo?" Tanya Naifa sedikit penasaran

"Gue dikerjain. Liat aja ya kalo orang itu memunculkan mukanya didepan gue, gue tonjok," Kata Santi sambil meremas tanganya "bakal gue pites-pites juga tuh badannya, kalo bisa gue injak-injak!" Ucap Santi lagi dengan nada marah sambil menginjak-injakan kakinya di lantai.

Naifa bergidik ngeri lalu dengan tampang polosnya dia bertanya "Kok lo tiba-tiba kayak psikopat ya San?"

Setelah pertanyaan itu keluar Santi melihat Naifa dengan tajam.
Ternyata dia bisa melotot juga pikir Naifa

--------

"Naifa!Santi!" Panggil Viona di pintu. Yang dipanggil segera menoleh ke Viona dan menghampirinya.

"Yuk kantin" ajak Santi sambil merangkulkan tangannya di bahu Naifa dan Santi, lalu berjalan menuju kantin. Viona sempat melirik ke arah Naifa lalu kembali melihat jalan.

"Gimana sama pacar lo?" Tanya Viona ke Santi. Naifa hanya mencibir, pacar apanya? Santi tadi sudah cerita semuanya bahwa dia masih jomblo, yang kemaren itu kakak sepupunya.

"Dia belum punya pacar" jawab Naifa duluan sebelum Santi menjawabnya

"Dih! Yang ditanya siapa yang jawab siapa" sinis Santi, sedangkan Naifa hanya memutar bola matanya.

"Udah udah nanti berantem" ucap gadis berkacamata itu

"Gue punya pacar kok" jawab Santi sumringah

"Siapa?" Tanya Naifa dengan wajah menantang

"JUNGKOOK!!" ucapnya senang.

Naifa menghadap ke arah Santi "In.Your.Dream" tekannya

Viona menambahkan "In my dream...You with me"

"Iya iya yang pecinta kambing mah" Ucap Santi lalu melanjutkan makanan nya yang belum abis

"Apasih lo ini! Ngatain orang tuh dosa" bela Naifa

"Dia tuh Shawn Mendes lohhh bukan shaun the seep" bela Viona juga

"Ya...terserah kamuorang. Gue duluan" ucap Santi lalu membersihkan mulutnya yang belepotan kemudian bangkit berdiri dan berjalan sok angkuh.

"Dia marah?" Tanya Viona menatap ke arah tempat duduk Santi tadi

"Gak tau. Btw, suara lo bagus" puji Naifa

"Makasih." Balas Viona

Belum aja mereka melanjutkan pembicaraan, suara Santi memecah keheningan kantin.

"LO!" teriak Santi sambil menunjuk cowok di depannya ini. Naifa yang kaget dengan suara itu cepat-cepat bediri, Viona juga meminum air putihnya, lalu mereka berdua berjalan tergopoh-gopoh menghampiri Santi

"Kaaan baju gue basah" Ucap Santi dengan suara parau seakan mau nangis. Naifa melihat kearah minuman yang jatuh dan seragam santi yang menjadi imbasnya.

"Ups" ucap orang yang menumpahkan minuman itu. Viona segera mengambil beberapa tissu di meja kantin dan mengelapnya di baju Santi.

Santi melotot ke arah orang yang menumpahkan minumannya tadi
"LO LAGI LO LAGI! BIKIN MOOD GUE BURUK AJA!" Bentak Santi

"Maaf gue gak sengaja" ucap Fabian dengan suara menyesal. Santi menatap Fabian seakan ingin memakannya, lalu pergi menuju kamar mandi dengan badmood. Viona tersenyum ke arah kakak kelasnya itu dan pergi menyusul Santi. Naifa melihat ke arah cowok di sampingnya kak Fabian yang tersenyum kepadanya, lalu pergi mengikuti keduanya.

Viona yang tau kalau barusan Gilang memberikan senyumnya ke Naifa pun hanya tersenyum palsu

Naifa ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang