Chapter 2

8.6K 409 17
                                    

Author POV

Semua murid sudah di depan gerbang sekolah, jumlah bus nya ada sekitar 5 disana. Mereka langsung naik ke bus, bus pun berangkat.

Butuh waktu 2 jam untuk ke hutan Saflori. Setelah lama nya perjalanan bus pun sampai di depan hutan Saflori.

Kita semua masuk ke dalam hutan namun tidak sampai ketengah karna bahaya.

Prit..prit..prit..

Tanda peluit dibunyikan tanda semua murid harus berkumpul.
Dengan cepat anak anak berkumpul didepan kak pembina.

"Sekarang kita bagi tugas oke, setiap sangga, dibagi untuk mencari kayu kering dan air, membuat tenda, juga membuat tenda dapur. Ketua sangga silahkan bagi masing-masing anggota untuk pekerjaan nya"

.

Bersyukur sekali Dilla sekelompok dengan Risma dan Dwi, yang cowok Rendi dan Akbar, tapi sayang tidak dengan Dina.

Sekarang kelompok Dilla sedang mencari kayu untuk acara api unggun nanti malam.

'Udah gak sabar rasanya nungguin nanti malem' batin dilla.

"Hey disini ada banyak..!!" Teriak Dwi dan mereka lari kearah Dwi, ketika mereka lari Risma kesandung kayu dan dia berkata.

"Eh ayam 78" kata risma yang membuat tawa semua lepas yang ada disitu.

Risma kalo kaget emang gitu ngucapin nya eh ayam 78.(bisa gitu yak).

Setelah mereka mau balik ke tempat perkemahan tiba tiba ada suara grusak grusuk disemak-semak.

"Apa tuh" kata Risma udah takut setengah mati.

"Apaan sih angin doang aja pada panik" kata Dwi cuek.

"Angin gimana sih orang jelas jel_" kata kata Risma belum selesai tiba tiba ada yang muncul dari balik semak semak yang bunyi tadi.

Makhluk itu tinggi besar dan banyak bulu warna hitam dan mengerikan.

mereka ada 3, mereka menatap kita ber 5 dengan mata merah nya dan penuh amarah. Rendi dan Akbar langsung maju kedepan buat ngelindungin kita ber 3 para cewek cewek.

"Lari.." bisik Rendi pelan pelan.

"Lari guys" kata Rendi sedikit kesal.

"GW BILANG LARI..!!" teriak Rendi membuat kita lari, para cewek cewek lari sekuat tenaga Rendi dan Akbar tidak ikut lari mereka masih ditempat tadi.

"Aaaakkkhhh" suara teriakan itu terdengar sangat jelas membuat tiga cewek tadi berhenti sebentar lalu berbalik badan.

"Itu su..su..suara Rendi sama Akbar kan" kata Risma merinding.

"Kita harus balik kesana kita harus masti in ada apa disana" kata Dilla sambil berjalan kearah sana.

"Dilla kita gak bisa balik kesana kita harus balik ketempat perkemahan, disini bahaya Dill" kata Dwi yang megangin tangan dilla.

"Tapi mereka gimana?" tanya Dilla dengan wajah khawatir.

"Kita balik kesana dulu baru kita lapor yang lain dan polisi" ucap Dwi menenangkan.

Tapi semua terlambat sebelum mereka pergi mereka udah dikelilingi monster tadi.
Mereka lari, lari dan terus lari.

Tapi mereka terpisah, Dilla kini sendiri Dwi sama Risma tidak tau kemana.

Tiba tiba monster tadi sudah ada tepat didepan Dilla. Monster itu terlihat sangat marah.
Lalu...

.
..
...

Gaje kah? Maaf yah klo ga jelas, aku butuh vommen dri kalian dicerita pertama aku biar ga gaje.

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang