Chapter 32 [END]

7K 206 1
                                    

Clean yang sedang menatap Dilla, memastikan Dilla tidak kenapa napa, gagal fokus saat tubuh nya terpental jauh oleh serangan Lyra, ia melupakan bahwa dia tidak menatap bibir Lyra.

Clean terbatuk sedangkan Lyra tertawa bangga dengan menatap Clean sinis.

"Bodoh" gumam Lyra.

"Lepas kan mantra hipnotis Dina" kata Clean menatap Lyra tajam.

"Serahkan dulu orang yang kau lindungi itu" jawab Lyra.

"Tidak akan" geram Clean. Ia kembali menyerang Lyra, mengeluarkan kekuatan yang paling besar. Terus, terus, dan terus. Bahkan dia tidak memberi kesempatan untuk Lyra menyerang.

Clean jatuh kebawah sangat cepat karna lelah mengeluarkan kekuatan begitu besar, berasamaan dengan Lyra yang sudah kehabisan tenaga karna diserang oleh Clean tanpa ampun.

Bughh..

Bunyi tubuh Clean dan Lyra bersamaan saat jatuh ketanah.
Bahkan Jack, Drian, Dilla, Risma, Alvian, Hery, dan Alex ikut terbatuk karna debu yang mengepul.

Sedangkan Dina masih terdiam diatas sana, dia tidak akan bergerak sebelum diperintah oleh sang ratu.

"Clean, kau tak apa?" Tanya Dilla khawatir saat mulut Clean mengeluarkan darah.

Sdeangkan Alex berlari ke Lyra tidak kalah khawatir nya.
"Bunuh Dilla dan pelindung nya itu uhuk..uhuk.." kata Lyra terbatuk pada Alex.

"Pasti, apa kau sudah tidak kuat?" Tanya Alex.

"Tentu masih, ayo kita mulai" jawab Lyra berdiri dibantu Alex.

Saat Lyra dan Alex siap menyerang tiba-tiba berhenti karna suara teriakan dari Luna yang sedang mengandung itu.

"Hentikan!!" Teriak Dilla menatap Alex dan Lyra sangat tajam.

"Jangan ganggu mereka lagi!, jika kau inginkan aku-" Dilla berhenti sejenak memejamkan mata dan mengehembuskan nafas nya pelan.

"Aku akan menyerahkan diri" lanjutnya.

Semua yang berada ditempat itu, sangat terkejut saat Dilla mengucapkan empat kata itu, kecuali Dina yang masih diam diatas sana.

"Dear" lirih Jack.

"Tak apa, aku baik-baik saja" jawab Dilla lembut menatap Jack sendu.

"Kak, kau ini bisa mikir atau tidak, anak kalian berdua masih disitu!" Bentak Drian dengan menunjuk perut Dilla.

Sedangkan Dilla hanya tersenyum getir lalu kembali menatap Jack yang sudah menatap nya kecewa.

"Dilla, kau tak boleh seperti itu. Kita semua disini berjuang untuk mu" kata Clean menahan sakit didada nya.

Semua mengangguk dengan ucapan Clean, kecuali Jack yang masih menatap Dilla tak percaya.

Dilla mulai meneteskan air mata namun secepat nya dihapus. Lalu ia kembali menatap Lyra dan Alex yang sedikit tercengang dengan Dilla.

Ia mulai melangkah menuju Lyra dan Alex. Berdiri didepan Alex dengan tatapan menantang.

"Bunuh aku" kata Dilla begitu yakin.

Alex tersenyum miring. Dia mulai mengucap kan mantra dimulut nya sambil menatap Dilla. Sedangkan Lyra tersenyum bangga melihat itu.

Namun semua gagal! Karna Dina yang tiba-tiba membawa pedang dan turun meluncur cepat menuju Alex dan akhirnya ia memenggal kepala Alex begitu saja. Alhasil Alex..Mati!

Mati!

Semua sangat sangat terkejut melihat kepala Alex yang sudah sejajar dengan tubuh nya yang sudah ambruk.

Dilla membuka mulut sangat lebar melihat itu didepan mata kepala nya sendiri.

Sedangkan Lyra menatap kekasih nya yang sudah tak berkepala itu dengan sangat tak percaya, ia menangis sebentar lalu menatap Dina penuh benci.

"Ka-kau.." kaget serta geram Lyra.

"Kenapa? Kaget ya?" Kata Dina tersenyum remeh pada Lyra.

"Risma, lo udah punya cowok. Wihh Dill lo udah hamil, lah Dwi kemana? Apa dia belum ketemu?" Lanjut nya dengan menatap Dilla dan Risma bergantian. Sedangkan keduanya bingung dengan semua ini.

"Din-" kata Dilla terpotong.

"Kenapa, pada bingung ya?" Tanya Dina masih menatap Lyra.

"Jadi..."

Flashback on

Waktu Lyra membawa Dina ketempat ruangan gelap itu, Dina tak sengaja menendang sesuatu saat kaki nya bergerak gerak gelisah dibawah kolong kasur kayu itu.

Ia sudah bangun waktu itu, namun Lyra belum ada. Dina mengambil benda yang terkena kaki nya tadi.

Betapa terkejut nya saat yang dia temukan itu adalah pedang bewarna silver.

"Pedang" gumam nya menatap takjub pedang itu.

Saat suara pintu dibuka ia secepat nya menyembunyikan pedang itu dibalik baju belakang nya dan pura pura tertidur.

Sudah lumayan lama pura pura tertidur membuatnya bosan, ia membuka mata nya lalu mendapat suara wanita lembut namun mengerikan.

Wanita itu yang tak lain adalah Lyra berjalan menuju Dina, dan siap menghipnotis Dina. Dina hanya bisa menuruti karna dia tak bisa berbuat apa-apa.

Saat Lyra sudah selesai menghipnotis Dina. Ia merasa tubuh nya seperti aneh, aliran darah nya tak sesuai seperti biasa nya ini sangat cepat sama hal nya dengan detak jantung nya.

Ia terdiam saat melihat Alex masuk. Dina sebenarnya tidak apa-apa atau sama sekali tidak terhipnotis, justru dia mendapat kekuatan sihir. Namun dia kembali pura-pura seperti orang linglung.

Saat Alex dan Lyra membawa Dina ke istana yang paling atas, ia sangat terkejut saat segerombolan orang datang terutama saat melihat Dilla dan Risma yang sama terkejut nya, namun ia tetap pura pura seperti orang linglung.

Dan akhirnya ia tahu semua setelah mengikuti permainan nya, dan alhasil dia langsung membunuh Alex.

Flashback off

Lyra terkejut saat pedang yang dibawa Dina itu adalah pedang yang selama ini ia cari, dan ia juga tak percaya bahwa mantra nya tak berguna, untuk menghipnotis Dina.

Sesudah mendengarkan cerita Dina tanpa basa basi Dilla berlari menuju Lyra, berubah menjadi werewolf putih yang sangat cantik.

Mencabik, membanting, mengigit semua bagian tubuh Lyra tanpa ampun.

"Uhuk uhuk" batuk Lyra saat dibanting oleh Dilla.

Jack yang melihat istri nya seperti itu tidak tega karna istrinya lagi mengandung anak nya.

Jack berjalan menuju Dina merampas pedang yang di pegang oleh Dina dan berlari ke Lyra.

Lyra membulatkan mata nya, dan mulut nya menyemburkan darah sangat banyak sekali, dia merasa sesuatu menusuk dadanya nya.

Ya. Jack menusukan pedang yang tadi ia rampas dari Dina tepat pada jantung Lyra.

Lyra tersenyum penuh arti pada Jack dan Dilla lalu ia ambruk tepat disamping tubuh Alex.

"Apa sudah berakhir?" Drian memecahkan keheningan.

"Ya kita sudah menang" jawab Alvian merangkul Risma.

Semua tersenyum sangat bahagia, Lyra yang sudah mati dikerajaan nya sendiri dan Alex juga sudah tiada. Dan itu suatu kemenangan oleh BlueMoonPack yaitu Pack Jack.

                End


🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Akhirnya end juga, maaf ya klo ending nya gk sesuai dengan harapan kalian. Maaf jga krna ending nya pendek dan mksh yg udh ngikutin cerita YAMM dari awal smpek akhir😘 nnti klo ada wktu aq buat extra part kok😊

Bye👋

You Are My Mate [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang